Â
   Tetapi, apakah para pedagang mampu bertahan lebih lanjut?. Memang saat ini api masih terlihat menyala, orang -orang masih melakukan aktivitas berburu pakaian bekas. Bagaimana jika trendi ini menurun minatnya?. Perlu hadirnya strategi ketahanan. Pastinya tidak mudah.   3. Manfaatnya di masa pandemiÂ
   Pemerintah sering berbicara terkait perputaran roda ekonomi, sepertinya eksistensi bisnis pakaian bekas juga menjadi penyumbang lajunya roda ekonomi Indonesia. Meski bisnis pakaian bekas termasuk ke jenis sekunder, namun orang-orang masih menghabiskan uang mereka untuk membeli pakaian.
   Sumbangsih minat terhadap barang bekas yang kuat, menjadi oto t bagi para pedagang pakaian bekas. Di jaman yang serba online, pasti banyak orang-orang memanfaatkan peluang ini. Sangat praktis dan tidak membutuhkan modal toko offline untuk memasarkannya. Menjadi kreatif adalah kunci utamanya memanfaatkan hal yang ada seperti gawai. Memperbesar perputaran keuangan di masa pandemi.
   Setidaknya masih ada orang yang mampu bertahan di masa pandemi Covid-19 untuk tetap memiliki pekerjaannya. Kita masih bisa melihat orang sukses di masa pandemi ini hal yang membanggakan. Barang habis terjual sering terjadi di thrift shop. Dan semoga juga di berbagai sector ekonomi mengalami perputaran ekonomi yang baik di masa pandemi ini.
   Kita bisa mendapatkan banyak nilai positif dari bisnis pakaian bekas. Dimasa sulit seperti ini t etap bisa waras dan bertahan, merupakan kesuksesan.
Referensi:
 https://www.qureta.com/post/maraknya -thrifting-di-indonesiaÂ
https://starbanjar.com/read/belajar-dari-ehen-pemuda-banjarmasinyang-sukses-jualan-pakaian-bekas-lewat-secondiary https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/19/201500965 /fenomenathrifting-sedang-digandrungi-apa-pemicunya-?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H