Metode cold turkey sebenarnya sederhana. Pertama, kamu hanya harus punya niat yang cukup untuk berhenti. Pikirkan alasan kuat apa yang bakal membuat kamu semangat berhenti, seperti kesehatan, sayang keluarga, atau bisa juga menghemat uang.
Kedua, pilihlah hari yang tepat untuk berhenti. Nah, di hari yang sudah kamu tetapkan, singkirkan hal-hal yang berbau rokok, seperti sisa rokok yang masih ada di saku, asbak dan lain-lain.
Ketiga, buatlah daftar kapan atau hal apa yang bisa bikin kamu gatel untuk merokok dan berusaha untuk menghindarinya.Â
Misalnya, hindari dulu nongkrong, jangan kebanyakan bengong, alihkan melamun dengan perbanyak kegiatan aktif seperti bekerja, olahraga, makan makanan sehat, mendengarkan musik.
Terakhir, jangan lupa beri tahu keluarga, teman nongkrong atau kolega kerja bahwa kamu akan berhenti merokok.
Bukan untuk pamer, tapi agar mereka tahu alasannya apa sehingga mereka bisa mendukung keputusan tersebut.
Terlihat gampang bukan? Tapi apakah efektif? Apa ada resikonya?
Dibahas lebih lanjut dalam Medical News Today, studi pada tahun 2016 menyebutkan, berhenti merokok dengan metode cold turkey lebih efektif daripada dengan metode bertahap. Tapi dengan catatan bahwa si perokok bukan termasuk kategori pecandu berat.
Banyak hal yang terjadi bila berhenti sekaligus seperti kepala pusing terasa berat, berkeringat, sulit tidur, gemetar, susah berkonsentrasi, juga sering merasa khawatir tidak jelas. Gejala tersebut bisa berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Untuk perokok ringan, efek samping sementara dari berhenti merokok masih bisa mereka tahan. Tapi untuk pecandu berat akan terasa sulit. Tidak bisa hanya mengandalkan keinginan yang kuat, terkadang mereka membutuhkan bantuan medis.
Nah, untuk kamu yang tidak cocok dengan metode cold turkey, tenang saja, masih banyak kok alternatif metode untuk berhenti merokok, yaitu contohnya dengan:
- Berhenti secara bertahap.
- Metode Nicotine Replacement Theraphy (NRT)
- Pemberian obat-obatan oleh dokter dsb.