Mohon tunggu...
Raesita Dien
Raesita Dien Mohon Tunggu... Penulis - @raesitadien

Penyuka produk seni terutama film, musik, dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Music

Apakah Vokalis Band Selalu Narsistik dan Mengapa Persepsi Itu Muncul?

13 Agustus 2023   22:08 Diperbarui: 16 Agustus 2023   10:59 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Narsistik" atau "narsisme" adalah karakteristik kepribadian yang ditandai ciri-ciri rasa kepentingan yang berlebihan terhadap diri sendiri, kebutuhan untuk diperhatikan dan diakui, dan kecondongan untuk merasa lebih unggul atau istimewa.

Orang yang memiliki sifat narsistik cenderung memiliki pandangan yang sangat positif tentang diri mereka sendiri. Mereka bisa menjadi terobsesi dengan citra diri mereka dan membutuhkan perhatian dan pengakuan terus-menerus dari orang lain.

(Tidak semua sifat narsistik adalah tanda gangguan kepribadian narsistik. Beberapa tingkat kepercayaan diri dan perhatian pada diri sendiri termasuk normal dalam kadar yang sehat).

Pernyataan bahwa vokalis band selalu seorang yang narsistik adalah sebuah persepsi. Walaupun ada beberapa kasus di mana vokalis memiliki sifat cenderung narsistik, tetapi tidak bisa digeneralisasi untuk semua vokalis atau semua band. 

Karena persepsi tersebut sudah menjadi sebuah hal yang kerap dibenarkan secara umum, berikut penulis rangkum beberapa faktor yang memicu persepsi bahwa vokalis band merupakan seorang narsistik.

1. Perhatian Publik yang Lebih Besar

Vokalis seringkali menjadi titik fokus dalam pertunjukan live dan video musik.  Mereka harus berinteraksi dengan penonton, memimpin pertunjukan, dan membangun koneksi emosional dengan audiens. 

Mereka berada di tengah panggung dan mendapatkan lebih banyak sorotan, sehingga menimbulkan pandangan bahwa mereka seorang yang narsis karena mendapat peran lebih dominan dibanding anggota band yang lain.

2. Tuntutan Profesionalisme

Vokalis sering bertindak sebagai juru bicara utama band dalam wawancara dan interaksi dengan media dan lainnya yang menuntut mereka memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan rasa percaya diri. Hal tersebut bisa saja disalahartikan sebagai narsisme.

Foto dok. messedmag
Foto dok. messedmag

next

4. Keterbukaan Karakter

Beberapa vokalis dapat saja lebih terbuka dalam menunjukkan kepribadian mereka di media sosial atau dalam interaksi dengan penggemar, yang kemudian mungkin ditangkap sebagai narsisme oleh beberapa orang.

5. Kreativitas dalam Penulisan Lagu

Meskipun semua anggota band biasanya berkontribusi dalam penulisan lagu, vokalis seringkali memiliki peran yang lebih besar dalam menulis lirik dan memberikan konsep vokal. Dalam penulisan lirik, tentu sang penulis (konteks: vokalis) harus mempunyai kemampuan 'branding' supaya pesan atau perasaan emosional yang ingin diungkapkan dapat dirasakan dan 'relate' oleh pendengar atau pun penonton.

Foto dok. BBC
Foto dok. BBC

Seorang vokalis bisa memiliki berbagai jenis kepribadian, termasuk yang rendah hati, ramah, profesional, atau ekstrovert tanpa menjadi narsis. Meskipun beberapa vokalis mungkin memiliki karakteristik yang dapat dianggap narsistik, hal ini tidak dapat digeneralisasi untuk semua vokalis atau anggota band.

Selain itu, kita sebaikanya menghindari stereotip dan menghargai keragaman kepribadian di dalam dunia musik dan industri hiburan. Dalam industri kreatif, setiap individu memiliki strategi atau pendekatan yang unik terhadap penampilan, kreativitas, dan interaksi dengan penggemar maupun rekan-rekan industri selama tidak merugikan pihak manapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun