Mohon tunggu...
Radyen Banta
Radyen Banta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kelautan

Saya merupakan mahasiswa Teknik Kelautan di Fakultas Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Potensi Tidak Energi untuk Pembangkit Daya Bagi Masyarakat Pesisir Pantai

7 Juli 2024   06:57 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi bumi terhadap matahari yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut, karena ada masa bumi dekat dan jauh dengan matahari. Pemengaruhnya adalah lintasan atau orbit bumi yang berbentuk oval.

  • Revolusi Bulan Terhadap Matahari

Bulan merupakan satelit alam dari bumi, ada revolusi ganda, yakni bumi dan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama dengan bumi, maka ada satu kemungkinan matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Akan ada kekuatan gaya tarik keduanya untuk bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.

  • Kedalaman dan Luas Perairan

Kedalaman satu wilayah laut dengan lainnya mempunyai kedalaman dan luas berbeda-beda. Laut pun terkadang mempunyai keadaan topografi dasar laut berbeda-beda. Kedalaman dan luas air laut cukup memberikan dampak. Sebab, Laut yang dalam akan jauh berbeda dengan laut yang lebih dangkal. Laut yang lebih luas akan berbeda dengan laut yang lebih sempit.

Dengan melihat kondisi tersebut merupakan peluang besar untuk pemerintah agar segera mengembangkan potensi pasang surut air laut tersebut , melihat kondisi elektrifikasi di pesisir pantai Indonesia masih tergolong susah dijangkau bagi PLN. 

Sedangkan diketahui bahwa pesisir pantai memiliki banyak potensi energi laut yang bisa dimanfaatkan. Hal ini juga mampu membantu PLN untuk 100% elektrifikasi di Indonesia dengan penerapan Renewable energy yang berpotensi di pesisir pantai seperti pasang surut air laut.

Pengembangan teknologi ekstraksi energi pasang surut air laut ini dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut menjadi energi rotasi dan energi listrik. 

Daya yang dihasilkan oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan oleh turbin angin, karena rapat massa air laut hampir 800 kali rapat massa udara. Kapasitas daya yang dihasilkan dihitung dengan pendekatan matematis yang memformulasikan daya yang dihasilkan dari suatu aliran fluida yang menembus suatu permukaan A dalam arah yang tegak lurus permukaan.

Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut:

1. Dam pasang surut (tidal barrages)

Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin

2. Turbin lepas pantai (offshore turbines)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun