Memakan Anggur
Didalam pekarangan rumah saya ada sebatang pohon anggur, beberapa tahun selalu setengah mati tidak hidup (hidup ya tidak, mati ya tidak). Tidak disangka sangka, tahun lalu diluar dugaan berkembang keluarlah banyak daun, masih membendol kecil banyak anggur. Sewaktu tepat pada musim gugur tiba, adalah segugus segugus anggur yang berwarna merah ungu, melihat benar benar membuat orang senang. Memetik secicipan, amatlah manis, langsung berpikir memberi beberapa orang mencoba coba rasa, membiarkan semua juga ikut menikmati kegirangan panen saya.
Saya memberikan anggur kepada seorang teman berdagang. Dia mengambil, menggunakan dua jari memegang setangkai mengantarkan masuk kedalam mulut, berkata, enak, enak,sembari mengambil lalu bertanya: “Berapa uang satu Jīn (1/2 kg)?” Saya berkata tidak meminta uang, hanya ingin mempersilahkan dia mencoba coba rasa. Dia tidak bersedia, berkata tidak dapat memakan dengan cuma cuma, bersikeras harus membayar uang. Tidak ada jalan, saya terpaksa menerima uangnya.
Saya memberikan anggur kepada seorang pimpinan. Dia setelah menyambut anggur saya lalu mengamati melihat saya, lalu dengan suara berbisik bertanya : “ Kamu ada masalah apa ingin diuruskah? Saya memberitahu dia, saya tidak ada masalah apapun, hanya mempersilahkan dia mencoba coba rasa anggur baru hasil pohon tua ini. Dia memakan anggur saya, tetapi dari ekspresi pada mukanya terlihat, dia sama sekali tidak percaya omongan saya.
Saya memberikan anggur kepada tetangga perempuan yang cantik. Dia merasa agak diluar dugaan, suaminya tambah waspada semukanya. Saya canggung, segera berkata ini adalah dari pohon anggur rumah sendiri dipetiknya, amat manis, amat enak, ingin mengundang semua mencoba coba rasa. Lelakinya itu memakan setangkai mirip memakan racun. Tidak terpikir, malam hari itu dirumah mereka dilanjutkan dengan suara pertengkaran
Saya memberikan anggur kepada seorang anak kecil tetangga. Dia memakan masih ingin memakan lagi, di muka menunjukkan tertawa yang manis manis, didalam mulut juga sembari berkata dengan manis: “Anggur jenis ini amat manis aaa, terimakasih paman.” Lalu melonjak lonjak dia membawa pergi anggur.
Saya amat senang, saya akhirnya menemukan seorang, seorang yang benar benar memakan anggur.
Penjabaran
吃葡萄
Memakan Anggur
我家院子里有一棵葡萄树,几年来一直半死不活的。