Mohon tunggu...
Radex Nugraho
Radex Nugraho Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Peternak Lebah, Pelajar Mandarin, Pecinta Anjing, Akupunturis, Pekebun, Warga Kota Salatiga dan pemilik lapak Tokopedia dengan ID "Amanah Raja"

Penulis, Peternak Lebah, Pelajar Mandarin, Pecinta Anjing, Akupunturis, Pekebun, Warga Kota Salatiga dan pemilik lapak Tokopedia dengan ID "Amanah Raja"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

静夜思 Jìngyè sī (Thinking at Night/ Rindu di Hening Malam)

17 Desember 2014   18:16 Diperbarui: 2 September 2015   23:47 3299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Terdapat beberapa sajak mandarin yang dapat digunakan untuk belajar, salah satunya adalah Rindu di Hening Malam ini.  Sajak ini sangat populer, bahkan dalam perayaan ulang tahun si penulis ( Li Bai ) di kampung halaman keduanya di Sicuan, penduduk sekota sama-sama menguman- dangkan sajak ini sewaktu pembukaan pesta. Ada yang mengatakan bahwa sajak ini ditulis di tahun 727M di Anlu, Hubei. Waktu itu Li Bai baru berusia 26 tahun.

Dalam bahasa aslinya, keindahan sajak ini terletak pada fakta bahwa hanya dengan 20 huruf sederhana yang diangkat dari sekeliling, Li Bai sanggup melukiskan kesunyian di malam terang bulan musim gugur. Kata sudahkah di baris kedua dalam terjemahan ini sebenarnya berarti curiga. Namun untuk pertahankan bentuk aslinya dalam 20 kata, saya memakai kata "sudahkah" untuk mengungkapkan keraguan-raguannya itu. Karena begitu melihat tanah di depan pagar sumur yang keputihan, dia curiga apakah cuaca sudah begitu dingin dan embun beku sudah mulai menyelimuti tanah? Tapi begitu dia mendongak, terlihat rembulan terang benderang di langit dan sadarlah dia kalau itu bukan embun beku. Namun begitu dia menundukkan kepala, rindu akan kampung halaman pun datang mengusik. Keduapuluh huruf ini kemudian hari terangkum dalam empat huruf 望月思鄉, atau "menatap bulan rindu kampung." Walaupun kata wang yue terdiri dari dua huruf wang berarti menatap dan yue bulan, namun kedua kata ini digabung juga berarti bulan purnama, sehingga ungkapan ini juga bisa berarti, "bulan purnama rindu kampung." Seorang pelukis cilik melukiskan keempat kata itu dalam lukisan tradisional Tiongkok seperti yang terlihat di samping ini.

Puisi dan Terjemahan

静夜思 Jìngyè sī

床前明月光 chuáng qián míngyuèguāng

疑是地上霜 yí shì dìshàng shuāng

举头望明月 jǔ tóu wàng míng yuè

低头思故乡 dītóu sī gùxiāng

Terjemahan Bahasa Inggris

thinking at night

The bright moon light on the front of fence wells

Thought it is the frost on the floor.

Lifting the head looking at the bright moon,

Lowering the head thinking the hometown.

 

Terjemahan Halus

Rindu di Hening Malam

Cahaya Rembulan depan pagar perigi

Sudahkah embun beku menutupi bumi

Dongakkan kepala, ternyata terang bulan

Begitu menunduk, rindu kampung halaman

Vocab dan Terjemahan Langsung

Untuk menambah perbendaharaan kata, berikut saya sertakan vocab dab terjemahan langsung secara kasarnya, silahkan dibandingkan, semoga bermanfaat.

静夜思 Jìngyè sī

(静夜Jìngyè = hening malam 思sī = berpikir)

(hening malam berpikir)

 

床前明月光 chuáng qián míngyuèguāng

(床 chuáng = pagar perigi 前 qián = didepan 明míng = terang 月光yuèguāng = cahaya rembulan )

(pagar perigi didepan terang cahaya rembulan)

********************************

疑是地上霜 yí shì dìshàng shuāng

(疑yí = menduga 是shì = adalah 地上dìshàng = dilantai 霜shuāng = embun beku)

(Arti secara langsung : menduga adalah dilantai embun beku)

********************************

举头望明月 jǔ tóu wàng míng yuè

(举头jǔ tóu = mendongakkan kepala 望wàng = melihat pada 明月míng yuè = terang bulan )

(mendongakkan kepala melihat pada terang bulan)

********************************

低头思故乡 dītóu sī gùxiāng

(低头dītóu = menundukan kepala 思sī = berpikir 故乡gùxiāng = kampung halaman)

(menundukan kepala berpikir kampung halaman)

********************************

Sumber gambar dan tulisan berasal dari sini

 

 

Untuk Indeks semua bacaan mandarin di kanal ini, silahkan klik disini

Demikian dari saya, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun