Di era saat ini dimana teknologi berkembang dengan cepat begitu pula bermunculan kreator-kreator yang menciptakan karyanya dengan visual-visual yang tidak bisa diremehkan. Mulai dari teks hingga foto dan video yang diramu menjadi satu, seolah tidak perlu lagi adanya majalah dan media cetak lainnya untuk menjelaskan secara detil informasi yang hendak disampikan.Â
Ternyata budaya untuk menggemari dan memahami informasi dengan detil melalui visual sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun silam, seperti yang diungkapkan dalam Visual Storytelling komunikasi manusia sudah ada sejak 30.000 tahun yang lalu, menariknya 7.000 tahun terakhir manusia mulai mengembangkan komunikasi dengan menuliskan setiap bahasa yang diucapkan, dalam menyampaikan maksud dari informasinya seringkali dengan menggambar merupakan salah satu jalan untuk memperjelas pesan yang diungkapkan secara visual.Â
Selanjutnya pada akhirnya muncul budaya menulis yang dibarengi dengan munculnya media cetak. Sudah menjadi budaya lama bahwa manusia sudah mengenal budaya menulis sebelum munculnya pengembangan untuk membaca teks.
Media baru kini seolah mengulangi apa yang sudah menjadi budaya manusia dijaman dahulu, walau menggunakan istilah media baru yang dalam prakteknya ternyata menggunakan budaya lama kini menjadi primadona yang digunakan oleh kebanyakan pengguna hari ini.Â
Hal ini tidak jauh dari sifat alami manusia yang mana ternyata 93% cara kerja otak manusia menggunakan sistem kerja komunikasi yang lebih sering mudah dipahami dalam bentuk visual, dengan adanya visual ini informasi lebih mudah dipahami, dan pesan yang ditangkap bisa lebih detil demikian juga otak manusia ternyata 60.000 kali lebih cepat menangkap maksud dari visual ketimbang teks.
Kelebihan Informasi
Kemudahan produksi yang didukung dengan berkembangnya teknologi publikasi yang sangat mudah diakses menjadikan informasi yang penuh dengan visual dan teks ini seolah overload dalam Visual Storytelling melihat bahwa hari ini informasi 5 kali lebih cepat didapatkan ketimbang pada tahun 1986, akses yang dikonsumsi oleh pengguna dunia maya terhitung 34 giga atau 100.500 kata yang dikonsumsi perhari diluar dari jam kerjanya.Â
Karena visual menjadi lakon dalam media yang sering dikonsumsi oleh masyarakat hari ini menyebabkan sedikitnya porsi teks yang dipadupadankan dengan visual, beberapa pengguna rata-rata hanya membaca 28% kata setiap kali mereka mengunjungi website, yang mana ini dikarenakan bahwa 46,1% masyarakat lebih suka mengunjungi dan nyaman ketika melihat desain website yang dapat menunjukkan visual yang menarik, hal merupakan poin paling penting bagi pembuatan website saat ini, yang mana hal ini berguna untuk menyampaikan kredibilitas pesan yang ingin disampaikan suatu organisasi.Â
Pengguna juga suka bahwa infografik menjadi media yang rata-rata sebesar 12% paling cepat tumbuh di arus internet daripada mereka yang tidak menyertakannya kedalam informasi yang dipublikasikan, hal ini diyakini bahwa dengan adanya informasi dalam bentuk infografik lebih cepat dan lebih mudah dipahami, yang mana kita ketahui, masyarakat hari memiliki produktifitas yang lebih tinggi, dan cepat sehingga dalam mengkonsumsi informasi akan lebih tertarik melihat visual yang dalam sekali lihat bisa memahami isi dari informasi tersebut.
Kemudian, video menjadi media yang dapat dengan mudah menyampaikan maksud dari informasi, disamping itu juga, video menjadi media yang 3 kali lebih menarik dibandingkan dengan teks yang didesain sedemikian kreatif. Penonton lebih meluangkan waktu 100% lebih banyak dalam halaman yang menyertakan video, termasuk juga halaman yang menyertakan foto meningkatkan jumlah penonton sebanyak 45%
Apa itu visual storytelling
Untuk menyampaikan informasi lebih menarik kini para kreator mulai menyuguhkan informasi dalam bentuk visual yang dapat bercerita.
Menggunakan video, foto, simbol, warna, dan kalimat yang diramu menjadi satu menjadikan sebuah informasi dapat dijelaskan lebih lengkap, dengan adanya komponen-komponen tersebut dapat lebih menjelaskan suatu informasi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.
Kelebihan yang lain adalah visual yang digunakan untuk menjelaskan cerita dapat melengkapi kerangka pembahasan yang mencakup "how many?", "when?" atau "dimana"
Apa itu yang tidak termasuk dalam visual storytelling?
Dalam satu tubuh informasi visual storytelling mencakup kalimat dan visual yang seimbang, jika informasi tersebut lebih banyak menyuguhkan informasi berupa visual seperti desain grafik, maka informasi tersebut tidak termasuk kedalam visual storytelling, demikian juga dalam pembuatan film yang hanya menunjukkan sesuatu dengan estetika yang menarik bukanlah informasi yang termasuk dalam visual storytelling.Â
Visual storytelling bukan hanya perihal membuat teks agar lebih cantik atau menghibur, tetapi lebih kepada menciptakan pemahaman dan mengklarifikasi suatu makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H