Mohon tunggu...
Radityo Kusumo
Radityo Kusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Writer and Photographer

Go Right on the Right Thing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Hari Ini

15 Februari 2019   13:34 Diperbarui: 22 Februari 2019   12:56 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alert (reaksi)
pada bagian ini yang membedakan Jurnalisme Online (News Production in Digital World) dengan Jurnalisme Penyiaran atau Cetak (News Production in Physical World), jika dalam Jurnalisme Cetak dan penyiaran harus melalui tahap pengumpulan, produksi, dan distribusi, yang saling terpisah beda halnya dengan Jurnalisme Online yang yang tahap pengumpulan, produksi, dan distibusinya saling terkait, dan tidak terpisahkan. maka dari itu Jurnalis Media Online harus memiliki reaksi yang lebih cepat daripada jurnalis media lainnya, jurnalis Media Online harus bisa bergerak cepat dalam melakukan sebuah peliputan dan memverfikasi informasi, "balapan" dengan jurnalis lainnya dalam mencari berita, dan bersaing untuk yang terbaik agar tulisannya dapat menarik pembaca/peminat lebih banyak.

  • Draft
    yang dimaksud dengan draft disini adalah arsip, contoh draft dalam jurnalisme online adalah blog, dimana merupakan workspace seorang jurnalis di dunia maya. gunanya draft ini nanti bisa memunculkan diskusi yang berawal dari komentar publik tentang beritanya, pastinya dapat membantu jurnalis dalam memperkaya isi beritanya.
  • Package (Pengemasan)
    dalam bagian ini, menjelaskan bagaimana suatu artikel itu dikemas. karena berita online tidak sama seperti berita koran yang memiliki pembahasan yang berat, maka pembahasan di media online bisa dikatakan agak sedikit "enteng" jika dibandingkan dengan berita di koran. yang pastinya aspek ini juga membutuhkan faktor kecepatan dalam membuat isi tulisannya.
  • Depth

    Depth disini diartikan sebagai berita itu sendiri, dimana Jurnalis membagikan hasil gerilyanya untuk mendapatkan berita. dalam jurnalisme online terkesan tidak begitu mengindahkan aturan penulisan layak berita yaitu harus memenuhi unsur 5W+1H, namun Paul sendiri mengharapkan walaupun tetap menggunakan kecepatan dalam menyampaikan sebuah berita, aturan penulisan kelayakan berita juga harus dipatuhi, agar tercapai apa yang dimaksud dengan kedalaman suatu berita. Kedalaman suatu berita adalah senjata pamungkas seorang jurnalis untuk bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam pemberitaannya.

    1. Context(Konteks)
      Konteks dalam berita harus bisa menyampaikan sebuah pesan apa yang akan disampaikan kepada pembacanya. dalam hal ini biasanya jurnalis memberikan URL atau link-link tertentu dalam kata yang ditulisnya, dengan maksud agar ketika pembaca meng'klik' kata tersebut bisa muncul tabbaru entah itu untuk menjelaskan kata apa yang dimaksud, atau untuk melanjutkan keberita lainnya, yang berhubungan dengan pembahasannya. Tentunya dengan tujuan agar pemberitaannya semakin mendalam
    2. Analysis/Reflection
      Dalam bagian sama halnya dengan draft di bagian speed. Untuk mendapatkan kedalam suatu berita, diharapkan pembaca juga memberi komentar yang membangun agar jurnalis dapat memberikan pembetulan atau mengembangkan beritanya lebih dalam, nantinya disini terjadi sebuah diskusi antara pembaca dengan penulis.
    3. Customisation(Kostumisasi)
      Kostumisasi yang dimaksud disini adalah, bagaimana industri media mampu merancang dan mengontrol segala aktivitas di dalam media onlinenya, supaya dapat menarik pembaca agar bisa nyaman dalam memahami kedalaman berita yang ada di website industri media tersebut. seperti misalnya menambah sebuah video, atau gambar yang paling tidak dapat mendiskripsikan sedikit tentang apa isi beritanya.

    Maka akhirnya dapat disimpulkan bagi pengguna dunia maya, sebaiknya tidak menerima mentah-mentah informasi yang disampaikan oleh media online, karena itu belum tentu benar. Jika ingin mengetahui informasi yang terkait dengan lebih jelas dan mendalam, diharapkan untuk mencari media online yang lebih banyak, dan lebih berkompeten. Pilihlah media informasi dengan cerdas! Bila perlu melakukan verifikasi atau membandingkan informasi yang serupa dalam website yang berbeda. Bagi jurnalis media online dan perusahaan media online itu sendiri diharapkan untuk menumbuhkan disiplin verifikasi agar informasi yang diterima oleh masyarakat tidak disalah artikan nantinya.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun