Mohon tunggu...
Radityo Ardi
Radityo Ardi Mohon Tunggu... Lainnya - Cuma manusia biasa, banyak salahnya. Gimana donk?

Lewat 7 tahun lebih tinggal di Singapura. Banyak pelajaran, masih banyak juga yang harus dipelajari dari negeri yang disebut titik merah di peta oleh Habibie. Blog lainnya di https://mas-rdz.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kuliah itu Enggak Penting!

25 Juli 2017   14:24 Diperbarui: 27 Juli 2017   07:35 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan (lisensi CC0 Public Domain)

Terus berjalan dengan gaya hidupnya yang flamboyan, sementara orang tuanya hidup pas-pasan di desa, sebenarnya cukup menyayat hati. Menjalani gaya hidup hedonis, membuat Banu merasa malas kuliah dan memilih untuk keluar disaat ada jam kuliah yang harus dia patuhi. Hingga akhirnya gaya hidupnya itu berdampak di IPKnya yang terus anjlok tajam, tentu bapaknya diinterogasi pihak perusahaan karena nilai-nilainya yang anjlok.

Pabrik tentu enggak mau rugi karena calon karyawannya "tersesat", bapaknya diinterogasi hingga akhirnya disetujui bahwa bantuan kuliah gratis tadi dikonversi menjadi hutang. Segala biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk Banu sejak pertama pendaftaran dihitung dan dikonversi menjadi hutang plus bunga. Satu syarat lagi ditambahkan, pabrik masih menanggung biaya kuliah hanya sampai tahun ke-empat. Lebih dari itu, ditanggung sendiri. Jika ditotal jumlahnya cukup fantastis, mencapai 9 digit!

Di semester akhir bapaknya tidak mampu lagi menanggung biaya untuk semester pendek untuk memperbaiki nilai-nilainya yang anjlok, sementara perusahaan tidak menanggung biaya semester pendek. Banu lulus di tahun ke-empat dengan IPK yang bahkan sangat jauh dibawah rata-rata provinsinya meskipun dia lulus dari universitas nomor satu di Indonesia.

Banu bagaimanapun juga sepertinya kini dia lepas beban, tapi kondisi di baliknya cukup ironis. Banu diharuskan bekerja di perusahaan itu untuk waktu tertentu, bukan pegawai kantoran, tapi buruh (honorer pula)! Dia juga diwajibkan untuk melunasi biaya kuliah yang dikeluarkan perusahaan. Gajinya juga bahkan separuh dari UMR provinsi turun sedikit.

Kuliah Nggak Penting!

Memang kuliah itu enggak penting kok! Habisin duit banyak, waktu terbuang, nggak ada gunanya. Menengok cerita si Banu yang habiskan uang 9 digit tapi ujungnya juga kerja buruh honorer (bukan karyawan tetap), buat apa kuliah? Lulus SMA juga bisa kok langsung kerja buruh di pabrik itu. Menengok cerita si Yanto, buat apa kuliah kalo cuma dihabiskan buat pacaran dan bermalas-malasan?

Tapi, kalo Kamu Serius...

Kalo kamu serius aja nih, kuliah itu justru banyak manfaatnya! Apalagi kalau kamu mau pasang target. Gak usah muluk-muluk, mau kuliah di universitas swasta atau negeri, nomer satu atau bukan, make the most of it!

Pasang target lulus 4 tahun dan IPK di atas 3.00 sudah cukup membanggakan sebenernya! Bahkan gue berikan tips-tips ini ke orang-orang di deket gue yang saat ini lagi menempuh kuliah.

  • Target lulus maksimal 4 tahun.
  • Target IPK di atas 3.00.
  • Monitor IPKmu tiap semester. Ketika sudah di-bawah 3.00, segera cari mata kuliah terjelek nilainya untuk ambil semester pendek (fungsinya segeralah memperbaiki nilai).
  • Semester 5 harus sudah mulai cari judul untuk skripsi, dan semester 6 mempersiapkan apa yang diperlukan untuk skripsi. Lalu ambil skripsi di semester 7 atau 8.
    Enggak usah cari judul fantastis tapi enggak tahu proses detailnya. Enggak usah cari judul terlalu umum / gampang juga, takutnya sudah banyak yang buat judul yang sama. Dan yang terutama, skripsi harus atas usaha sendiri!
  • Fokus... fokus..., dan fokus...! Jauhi ekstra-kurikuler macam BEM, musik, Pramuka, apapun itu!
    Ekstra-kurikuler memang menambah pengalaman, tapi enggak ada jaminan ekstra-kurikuler bisa membantu karier dan pekerjaan di masa depan kalo IPKmu juga dibawah standar. Kalo mau punya pengalaman bidang politik lewat BEM, kenapa gak kuliah politik aja sekalian? Kalo mau pengalaman musik, kenapa gak kuliah jurusan musik aja? Kan begitu analoginya.
  • Cintailah program / bidang studi yang kamu tekuni
    Tips-tips di atas bakalan gagal kalau kamu enggak cinta program studi yang kamu tekuni sekarang.

Terakhir yang harus diingat adalah kuliah itu investasi besar! Ketika kamu lulus kuliah dan IPKmu (misalkan) cuma nyampe 2.50 saja, angka itu bakalan dibawa seumur hidup, atau setidaknya sampe kamu bisa nabung uang cukup untuk kuliah lagi dengan biaya sendiri. 

Ketika orang mencari pekerjaan setelah lulus kuliah, yang dilihat pertama adalah IPKnya karena enggak ada pengalaman kerja. Nah, setelah bekerja beberapa tahun dan kemudian pindah pekerjaan, yang dilihat berikutnya adalah IPK + pengalaman kerja + sertifikasi (kalau ada).

Di atas tadi hanyalah contoh nyata apa yang terjadi kalo kamu enggak serius kuliah. Kalo enggak serius, ya buat apa kuliah? Enggak penting juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun