Teori Adaptasi Eksistensi Batik di G20
Eksistensi batik di acara G20 sendiri sangatlah tinggi karena banyak pujian yang dilontarkan dari berbagai macam negara tetapi juga ada beberapa komentar yang negatif dari beberapa netizen dimana kedepannya acara bisa memakai pakaian adatnya masing-masing dari negara. Namun, hal menarik dari tergelarnya acara G20 ini negara lain dapat mengenal batik, mengenakan pakaian batik, serta sebagai simbol bahwa batik milik Indonesia.Â
Pada dasarnya manusia selalu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Salah satu ilmuwan Antropologi, John W. Bennet pencetus teori ekologi budaya, dalam teori tersebut salah satunya membahas mengenai strategi adaptasi sosial budaya yang berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusioner bahwa manusia berusaha adaptasi dengan lingkungan. Negara-negara yang menjadi anggota G20 berkesempatan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di Indonesia.
Penulis:
Raditya Laksamana Permana Putra-Antropologi-Unair
raditya.laksamana.permana-2021@fisip.unair.ac.idÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H