Mohon tunggu...
Raditya Fauzi
Raditya Fauzi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar, Pengacara (Penganguran Banyak Acara)

aku bluetooth? umur manusia sangatlah pendek, kecuali naik ke ranah "penempaan jiwa" (umurmu nambah 400 tahun wak). bangun-makan-nulis-tidur adalah rutinitas sehari-hariku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kue Pia dari Cina ke Popularitas Global

30 Agustus 2024   13:34 Diperbarui: 3 September 2024   09:28 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sewcazual.com/

Banyak toko kue pia yang berkreasi dengan kemasan yang menarik dan variasi rasa yang unik. Hal Ini membuat kue pia tetap relevan dan populer di kalangan generasi muda, sambil tetap mempertahankan kesan tradisional yang khas.

Kue Pia Sebagai Ikon Kuliner

Kue pia sudah jadi ikon kuliner di beberapa daerah, khususnya di Yogyakarta dengan Bakpia Pathok-nya. Kue ini sering muncul dalam perayaan dan menjadi oleh-oleh favorit bagi banyak orang.

Bentuknya yang kecil dan rasanya yang enak bikin kue pia jadi pilihan yang pas sebagai hadiah atau camilan. Kue pia juga memberi kontribusi besar dalam industri kuliner, baik lokal maupun global. 

Banyak restoran dan toko kue yang mengadaptasi kue pia dalam produk mereka, seperti pie atau pastry dengan sentuhan modern. Ini menunjukkan bahwa kue pia tidak hanya bertahan, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman dan selera.

Penutup

Kue pia, dengan segala sejarah dan perkembangannya, tetap menjadi bagian penting dari kuliner masa kini. Dari Tiongkok hingga berbagai negara di Asia Tenggara, kue ini menunjukkan betapa tradisi bisa beradaptasi dengan zaman dan tetap relevan. Kue pia bukan hanya camilan, tapi juga simbol dari kekayaan budaya yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun