Mohon tunggu...
Raditya Abel Yudanta
Raditya Abel Yudanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang anak laki-laki yang tertarik dengan film dan dunia sepak bola (hanya penonton)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengemas Evaluasi Pembelajaran dengan Media yang Menarik

12 Juli 2022   20:11 Diperbarui: 12 Juli 2022   20:15 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembelajaran menjadi aktivitas perpindahan informasi dari pendidik ke peserta didik. Setiap melakukan proses perpindahan suatu hal tentunya perlu adanya sarana. Sarana dapat dikatakan sebagai media, dalam konteks pendidikan bisa disebut media pembelajaran. 

Media dan proses pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Media pembelajaran merupakan suatu alat dengan berbagai bentuknya yang digunakan oleh pendidik guna mempermudah guru dalam berinteraksi dengan peserta didik ketika menyampaikan materi. 

Keberadaan media pembelajaran dapat menjadikan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dapat juga dikatakan media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menjalankan proses pembelajaran.

Pada dasarnya media pembelajaran menjadi alat yang digunakan sebagai alternatif modus belajar dari pengalaman langsung.Maka dari itu, media pembelajaran harus dirancang agar inovatif, efektif, dan efisien. Dengan begitu media ini dapat memberikan pengalaman baru bagi peserta didik. 

Dalam perancangan media pembelajaran ini kreativitas pendidik benar-benar dioptimalkan. Pendidik harus kreatif dalam merancang media pembelajaran agar proses pembelajaran tidak bersifat monoton agar  peserta didik tidak merasa bosan. Media pembelajaran harus dikombinasikan dengan proses pembelajaran yang variatif. 

Pembelajaran tidak selalu komunikasi satu arah di mana guru banyak bertindak. Dengan media pembelajaran kegiatan belajar dapat diselingi dengan kuis ataupun permainan yang masih menyangkut dengan materi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Berkat variatifnnya media pembelajaran ini memungkinkan meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka merasa kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.

            Proses pembelajaran terdiri dari berbagai tahapan, dari perencanaan hingga evaluasi. Bagi peserta didik biasanya tahap evaluasi ini yang menjadi ganjalan dalam proses pembelajaran. Guna mengatasi hal tersebut mengkombinasikan tahap evaluasi pembelajaran dengan media pembelajaran dapat menjadi pilihan yang tepat. 

Sebab media pembelajaran  dirasa lebih variatif dan dapat menjadikan pengalaman baru bagi peserta didik. Evaluasi dalam proses pembelajaran memiliki peran yang vital. 

Dengan evaluasi ini guru mampu mengetahui perkembangan kemajuan pembelajaran dari peserta didik. Sehingga guru dapat memerbaiki kekurangan dari proses pembelajaran tersebut. Yang pada akhirnya akan bermuara pada hasil lulusan yang kompeten karena memenuhi standar tertentu.

            Pembelajaran bahasa Indonesia dalam melakukan proses evaluasi dapat menggunakan berbagai macam jenis penilaian. Apabila ingin menguji aspek keterampilan peserta didik penilaian yang cocok yaitu dengan menggunakan penilain hasil kerja, penilaian kinerja, atau juga bisa menggunakan penilaian proyek. 

Pada penilaian jenis ini hasil akhir dari proses pembelajaran akan berbentuk suatu produk. Sehingga hasilnya dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Melihat dari manfaatnya tersebut akan sangat cocok apabila proses evaluasi dikolaborasikan dengan media pembelajaran yaitu sosial media.

Sebab dengan mengunggah produk hasil kerja peserta didik pada media sosial, memungkinkan peserta didik akan mendapatkan feedback secara langsung dari orang-orang penghuni sosial media tersebut. Dengan kata lain mengunggah produk peserta didik di media sosial dapat memberikan peserta didik pengalaman untuk terjun langsung dalam kehidupan nyata.

            Penerapan langsung dalam melakukan penilaian ini salah satu contohnya dalam penilaian membaca puisi. Dalam praktiknya guru dapat meminta peserta didik untuk membuat video membaca puisi. Kemudian video tersebut dapat diunggah melalui media sosial instagram ataupun youtube peserta didik. 

Dari situ pendidik dapat melihat tanggapan dari video yang diunggah oleh peserta didik. Penerapan lainnya yaitu dapat dengan penilaian dalam materi cerpen. Selama ini proses pembelajaran pada materi cerpen biasa dilakukan dengan ceramah. Metode ceramah ini lebih berkesan membatasi kreativitas peserta didik karena pusat pembelajaran ada pada guru. Ini mengakibatkan peserta didik memiliki keterampilan menulis yang rendah. 

Oleh karena itu, salah satu cara mengatasinya dapat dilakukan dengan memadukan dengan media pembelajaran. Keterampilan menulis cerpen peserta didik dapat dinilai dengan meminta peserta didik menulis cerpen. Yang kemudian tulisan cerpen tersebut dapat diunggah pada website yang dapat menjadi sarana apresiasi karya peserta didik.

            Contoh lain dari media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi yang mampu memberikan respon balik yaitu aplikasi letterboxd. Pemanfaatan aplikasi ini dapat diterapkan pada materi resensi film. Secara konsep aplikasi ini sebenarnya mirip dengan media sosial lain. 

Hanya saja aplikasi ini lebih terfokus pada lingkup film saja. Dalam aplikasi ini seseorang dapat saling merespon terhadap ulasan yang mereka tulis. Dalam praktiknya media ini dapat dilakukan oleh pendidik untuk menilai keterampilan menulis resensi film. 

Setelah resensi mereka diunggah pada aplikasi tersebut peserta didik dapat membagikan tautan ulasan mereka yang kemudian dapat ditanggapi oleh teman-teman mereka. Media ini dirasa cocok karena selama ini ketika pendidik melalukan penilaian yang berkaitan dengan keterampilan peserta didik tidak dapat memperoleh umpan balik dari pihak lain selain pendidik.

            Tidak hanya dalam teknik penilaian yang melatih keterampilan saja media pembelajaran dapat dimanfaatkan. Pada penilaian yang melatih pengetahuan peserta didik juga dapat dikombinasikan dengan media pembelajaran. Justru penggabungan antara media pembalajaran dan penilaian pengetahuan ini yang seringkali kita temui dalam pembelajaran. 

Memanfaatkan media pembelajaran dalam bentuk penilaian tes ini dapat menjadi penyegar agar peserta didik tidak merasa bosan dengan bentuk evaluasi yang begitu-begitu saja. 

Contoh media yang sering digukan dalam penilaian pengetahuan ini yaitu quizizz. Media ini biasanya dipilih pendidik karena lebih mudah dalam pengoperasiaanya yang diikuti dengan keberagaman fitur, selain itu dari segi tampilan media ini juga lebih menarik.

            Media lain yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran yaitu mentimeter. Sebagai contoh media ini dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik pada materi berita. Pada praktiknya guru memulai dengan menyiapkan presentasi pada aplikasi mentimeter.

 Setelah itu guru mengundang peserta didik untuk bergabung dalam ruang presentasi virtual pada aplikasi tersebut. Di dalam presentasi tersebut guru dapat memaparkan gambar suatu peristiwa atau teks berita singkat. 

Kemudian guru dapat meminta peserta didik menanggapi paparan presentasi tersebut yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Contohnya peserta didik dapat diminta untuk mencari informasi atau fakta pada paparan presentasi tersebut.

            Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan proses evaluasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikemas dengan aktivitas yang menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan manfaatkan media pembelajaran di dalamnya. Keberagaman fitur dalam media tersebut menjadi nilai tambah pada proses pembelajaran. 

Selain itu, dengan menggunakan media pembelajaran yang variatif ini memberikan ruang yang bebas dalam mengekspresikan kreativitasnya. Dengan media pembelajaran ini kualitas dari hasil pembelajaran dapat meningkat. 

Sebab dalam proses evaluasi dengan media pembelajaran memungkinkan membuka potensi peserta didik yang sebelumnya tidak dapat dicapai dengan pembelajaran konvensional, seperti peningkatan keterampilan berbicara dan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun