Strategi pemasaran negatif ini telah dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri. Sebenarnya pelakunya menyadari bahwa adu issue-issue positif dilawan dengan hal-hal positif dirinya pasti tidak akan menang.Â
Paling tidak bahwa issue-issue positif pihak lawan dapat diganggu dengan berbagai issue-issue negatif, sehingga rakyat akan bingun mana yang sesungguhnya benar dan mana yang sesungguhnya kebohongan. Akhirnya kontestan yang melakukan pemasaran negatif ini akan membangun citra positif-nya diakhir-akhir masa peperangannya.Â
Pelaku harus menampilkan citra positif dan nampak innocent seakan-akan tidak tahu apa-apa hal-hal negatif yang tersebar di masyarakat tersebut. Pelaku akan mencuri hati pemilih sehingga mereka diyakinkan bahwa mereka adalah orang-orang baik dan pantas untu dipilihnya.
Semoga rakyat Indonesia menggunakan mata hati dan logika yang benar untuk mencari pemimpin yang baik dan teruji. Selamat membangun bangsa dan negara Indonesia tercinta melalui pemilihan presiden yang santun dan bermatabat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H