Sebagai investor pemula, Anda harus cermat dalam memilih unit perumahan sebagai investasi properti. Yang tak kalah penting, Anda juga perlu memastikan sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang telah sah secara hukum. Surat-surat tersebut akan menentukan status tanah kavling yang Anda miliki dan keseluruhan kavling perumahaan. Untuk mendapatkan informasi terkait sertifikat tanah tersebut, Anda bisa menanyakannya kepada notaris yang mengurus akta tanah.Â
9. Siapkan Dana Tambahan
Selain mempersiapkan dana untuk biaya pokok, Anda juga perlu menyediakan dana lebih. Sebab, tidak menutup kemungkinan akan ada biaya tambahan yang harus ditanggung dalam proses pembelian investasi properti. Beberapa biaya tambahan yang mungkin muncul dalam transaksi jual beli properti, antara lain biaya bank atas biaya survei aset, biaya asuransi, biaya notaris, dan pajak properti.
10. Waktu Serah Terima Unit
Selain lokasi, biaya, pengembang, KPR, tenor, dan dokumen, aspek lain yang perlu diperhatikan dalam investasi properti adalah waktu penyerahan. Dalam hal ini, Anda perlu memastikan waktu serah terima rumah atau properti yang Anda beli. Jangan sampai ada keterlambatan yang nantinya dapat merugikan dan menggagalkan tujuan investasi properti Anda.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa properti merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup diminati. Sebab, potensi keuntungan yang diproyeksikan terbilang tinggi. Selain itu, properti juga termasuk investasi yang minim resiko dan cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang. Meskipun memiliki risiko yang minim, Anda tetap harus memperhatikan beberapa aspek sebelum memulai investasi properti, mulai dari lokasi, dana, fasilitas, dokumen, hingga pajak propertinya. Dengan demikian, investasi yang dijalankan dapat terjamin dan mampu menghasilkan keuntungan yang berlipat di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H