Di sisi lain, konteks ekstra linguistik mencakup semua faktor di luar elemen bahasa itu sendiri. Ini termasuk budaya, situasi sosial, emosi, dan pengalaman hidup yang memengaruhi cara kita dalam berkomunikasi.
Konteks ekstra linguistik memainkan peran penting dalam memahami makna dan nuansa yang tidak dapat ditangkap hanya dengan analisis bahasa.
Contoh sederhana dapat dilihat saat seseorang mengucapkan "Wow, pasti menyenangkan!" dalam konteks yang berbeda. Jika diucapkan di pesta perayaan, maknanya bisa positif.
Namun, jika diucapkan dengan nada sinis di tengah situasi yang tidak menyenangkan seperti acara berduka cita, maknanya bisa berubah menjadi sarkastis. Di sini, konteks ekstra linguistik---seperti suasana hati penutur, situasi, dan hubungan antar individu---sangat berpengaruh.
Baik konteks linguistik maupun ekstra linguistik memiliki peran penting dalam komunikasi.
Konteks linguistik berfokus pada elemen-elemen bahasa yang membentuk makna, sementara konteks ekstra linguistik melibatkan faktor luar yang memengaruhi bagaimana makna tersebut ditafsirkan. Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kedua konteks ini.
Dengan memahami dan memperhatikan konteks yang ada, kita dapat meningkatkan kejelasan dan akurasi dalam interaksi verbal kita, sekaligus mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahpahaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H