2. Jangan Memulai dari Barang Kenang-Kenangan
Saat memulai proses berbenah, hindari untuk terlalu fokus pada barang-barang bernilai sentimental seperti surat dan foto. Sebaiknya, sisihkan waktu untuk membuang barang kenang-kenangan tersebut di tahap akhir. Hal ini karena benda-benda sentimental biasanya sulit untuk dibuang karena terkait dengan kenangan emosional.
3. Membuangnya Semuanya Sekaligus!
Penting untuk melakukan decluttering dengan sungguh-sungguh dan tidak setengah-setengah! Jangan menyimpan barang-barang sebelum kita selesai membuangnya, dan pilihlah barang berdasarkan apakah itu membuat kita bahagia atau tidak. Jika barang tersebut membuat kita bahagia, simpanlah. Jika tidak, sebaiknya buang saja. Hal ini akan membantu kita tetap fokus pada proses merapikan tanpa merasa terbebani oleh penumpukan barang yang tidak dibutuhkan.
4. Orang Tua Jangan Sampai Melihat!
Saat berbena, terkadang orang tua bisa merasa sedih dan emosional melihat barang-barang yang dibuang. Mereka mungkin merasa bahwa barang tersebut masih berguna meskipun sebenarnya tidak lagi digunakan. Untuk menghindari konflik dan merasa bersalah, sebaiknya menyembunyikan barang-barang yang dibuang dari penglihatan keluarga. Hal ini akan melindungi perasaan mereka dan mencegah mereka mengambil kembali barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Bagaimana? Kamar kamu masih berantakan atau sudah rapi? Kalau masih berantakan, yuk! bergegas rapikan kamar dan kembali produktif lagi!
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H