Brunner berusaha untuk menjawab prtayaan ini degan menunjukkan bahwa masih ada hubungan, yaitu seseorang senantiasa berada di hadapan Allah. Akan tetapi jawaban ini sangat kurang memuaskan karna kurang mempunyai dasar yang alkitabiah
Berbagai Kesimpulan Tentang Sifat Gambar Allah
- Gambar Allah adalah sesuatu yang universal di dalam seluruh umat manusia. Saat ini kita memperhatikan bahwa manusia universal yang pertama, Adam, dan yang bukan sekadar sebagian dari umat manusia, telah diciptakan menurut gambar Allah. Perhatikan pula bahwa larangan-larangan untuk membunuh (Kej 9:6) serta mengutuk (Yak 3:910) berlaku untuk semua orang. Tidak ada pembatasan larangan-larangan ini yang dilandaskan pada keyataan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah.
- Gambar Allah tidak hilang sebagai akibat dosa atau khususnya setelah jatuh kedalam dosa.
- Tidak ada petunjuk khusus bahwa gambar Allah itu terdapat dalam kadar yang lebih besar didalam seorang daripada kadar gambar Allah di dalam diri orang lain. Mis, kecerdasan yang tinggal, bukan merupakan bukti-bukti adanya kadar gambar Allah yang lebih tinggi.
- Gambar Allah ini tidaklah berkaitan dengan variable apapun. Mis, tidak ada petunjuk langsung yang mengaitkan gambar Allah dengan berkembangnya hubungan, juga tidak membuatnya bergantung pada penggunaan penguasaan.
- Mengingat pertimbangan-pertimbangan sebelumnya, gambar Allah hendaknya dipahami sebagai sesuatu yang terutama substantive atau strukural. Gambar Allah adalah sesuatu di dalam watak manusia itu sendiri, di dalam cara penciptaan manusia. Gambar Allah menunjuk kepada manusia sebagai mana adanya dan bukan sesuatu yang dimilikinya atau dilakukannya.
- Gambar Allah menunjuk kepada unsur-unsur dalam susunan manusia sehingga manusia mampu memenuhi panggilan hidupnya. Gambar Allah ialah kekuatan-kekuatan kepribadian yang menjadikan manusia, seperti halnya Allah, mampu berinteraksi  dengan pribadi yang lain, mampu berpikir dan berenung, serta kehendak dengan bebas.
Kita kemudian harus bertanya mengapa manusia di ciptakan menurut gambar Allah. Dalam penerapan actual apa artinya diciptakan menurut gambar Allah? Â Apakah maksud Allah bagi manusia di dalam hidup ini? Â Dalam menjawab pertanyaan ini pendapat funsional dan relasi sangatlah membantu kita karena kadua pendapat tersebut diarahkan untuk memahami akibat atau manifesi atau gambar Allah. Watak atau tindakan Yesus merupakan penuntun yang baik dalam hal ini karena Yesus teladan yang sempurna jadi bagaimana seharusnya watak manusia itu:
- Yesus memiliki persekutuan yang sempurna denangan Allah Bapa.
- Yesus menanti kehendak Bapa dengan sempurna.
- Yesus senantiasa memeperlihatkan kasih yang kuat terhadap manusia
 Implikasi Ajaran ini
- Kita adalah milik Allah. Sekalipun keyataan bahwa bahwa kita ini adalah gambar Allah yang artinya beberapa sifat Allah juga kita miliki (setidak-tidaknya dalam taraf terbatas), keyataan tersebut merupakan pengingat yang lebih kuat lagi bahwa kita semua adalah milik Allah. Dorothy Sayers telah mencamkan dan David Cairs telah menemukakan pendapat bahwa sekalipun istilah "Gambar Allah" tidak muncul, namun itu penting untuk memahami sepenuhnya Markus 12:13-17.
- Kita harus mengikuti teladan Tuhan Yesus yang merupakan penyataan paling sempurna menegenai gambar Allah itu. Yesus adalah gambar Allah sepenuhnya, dan Dia pun satu-satunya manusia yang tidak pernah dicemar oleh dosa
- Kita hanya mengalami kemanusiaan sepenuhnya apabila kita berhungan secara benar dengan Allah.
- Ada yang baik di dalam belajar dan bekerja. Penggunaan kekuasaan merupakan akibat dari gambar Allah.
- Manusia sangat berharga. Kesucian hidup manusia merupakan prinsip yang sangat penting dalam susunan Allahbahkan setelah kejatuhan manusia kedalam dosa, pembunuhan masih dilarang; dan alasan yang diberikan adalah bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah (Kej 9:6).
- Gambar Allah adalah sesuatu yang universal dalam umat manusia. Universalitas yang dimaksud bahwa manusia memiliki martabat, memiliki kepekaan terhadap hal-hal rohani dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H