Mohon tunggu...
Radifa Rihadatul aisya
Radifa Rihadatul aisya Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Belajar Humanistik: Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Peserta Didik

22 Januari 2025   17:52 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori belajar humanistik merupakan salah satu pendekatan pendidikan yang menempatkan individu sebagai pusat proses pembelajaran. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan potensi, nilai-nilai kemanusiaan, dan kepribadian peserta didik secara holistik. Teori ini lahir sebagai reaksi terhadap pendekatan tradisional yang cenderung mekanis, seperti behaviorisme dan kognitivisme, yang sering mengabaikan aspek emosional dan personal dari pembelajaran.

Dalam teori humanistik, pembelajaran dianggap bukan hanya proses transfer pengetahuan, tetapi juga cara untuk membantu individu mencapai aktualisasi diri. Artikel ini akan membahas prinsip dasar teori humanistik, tokoh-tokoh penting, serta penerapannya dalam pendidikan.

Prinsip Dasar Teori Humanistik

1. Pusat pada Peserta Didik (Student-Centered Learning):

Pembelajaran berfokus pada kebutuhan, minat, dan pengalaman peserta didik, bukan hanya pada materi yang diajarkan.

2. Aktualisasi Diri:

Teori humanistik bertujuan membantu individu mencapai potensi tertinggi mereka. Aktualisasi diri adalah proses di mana seseorang mengenali dan mengembangkan kemampuan, bakat, dan nilai-nilai mereka.

3. Pembelajaran Holistik:

Proses pembelajaran mencakup aspek intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.

4. Pentingnya Motivasi Internal:

Motivasi belajar berasal dari dalam diri individu, bukan karena tekanan atau iming-iming dari luar, seperti nilai atau penghargaan.

5. Penghargaan terhadap Kebebasan dan Pilihan:

Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri, yang akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar.

Tokoh-Tokoh Penting dalam Teori Humanistik

1. Abraham Maslow:

Maslow dikenal melalui teori Hierarchy of Needs-nya, yang menjelaskan bahwa kebutuhan manusia berjenjang, dimulai dari kebutuhan dasar (fisiologis) hingga aktualisasi diri. Dalam konteks pendidikan, Maslow menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung agar peserta didik dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka sebelum mencapai potensi tertinggi.

2. Carl Rogers:

Rogers mengembangkan pendekatan person-centered learning, di mana guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu peserta didik menemukan cara terbaik untuk belajar. Ia menekankan pentingnya empati, penerimaan tanpa syarat (unconditional positive regard), dan komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran.

3. Arthur Combs:

Combs menekankan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika peserta didik merasa diterima, dihargai, dan diberdayakan untuk mengeksplorasi dunia mereka dengan bebas.

Penerapan Teori Humanistik dalam Pendidikan

1. Lingkungan Belajar yang Mendukung:

Guru menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, di mana peserta didik merasa diterima tanpa penilaian atau tekanan. Hal ini penting untuk mendorong rasa percaya diri dan eksplorasi.

2. Peran Guru sebagai Fasilitator:

Guru berfungsi sebagai pendamping yang membantu peserta didik menemukan solusi dan belajar secara mandiri, bukan sebagai otoritas tunggal dalam kelas.

3. Fokus pada Pengalaman Pribadi:

Peserta didik didorong untuk menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman hidup mereka sendiri, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan relevan.

4. Pembelajaran Berbasis Minat:

Kurikulum dapat disesuaikan dengan minat peserta didik untuk memotivasi mereka secara intrinsik.

5. Pentingnya Refleksi:

Peserta didik diajak untuk merefleksikan pengalaman belajar mereka, memahami apa yang telah mereka pelajari, dan bagaimana mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Pengembangan Soft Skills:

Selain akademik, teori humanistik juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi.

Keunggulan Teori Humanistik

1. Pendekatan Holistik:

Pendekatan ini mempertimbangkan semua aspek manusia, mulai dari intelektual hingga emosional.

2. Memotivasi Peserta Didik:

Dengan memberikan kebebasan dan menghormati minat individu, teori ini mendorong motivasi belajar yang berasal dari dalam diri peserta didik.

3. Meningkatkan Kreativitas:

Kebebasan dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk berpikir kreatif dan mengeksplorasi ide-ide baru.

4. Meningkatkan Hubungan Guru dan Siswa:

Dengan pendekatan yang penuh empati dan penghargaan, hubungan antara guru dan peserta didik menjadi lebih positif dan mendukung.

5. Mempersiapkan Peserta Didik untuk Kehidupan Nyata:

Dengan menekankan pengembangan kepribadian, teori humanistik membantu individu menghadapi tantangan di dunia nyata.

Kritik terhadap Teori Humanistik

1. Kurangnya Struktur:

Fokus pada kebebasan dan pengalaman individu kadang dianggap terlalu longgar dan tidak memberikan struktur yang jelas, terutama dalam pembelajaran akademik.

2. Sulit Diterapkan di Kelas Besar:

Pendekatan ini membutuhkan perhatian personal dari guru, yang bisa menjadi tantangan dalam kelas dengan banyak siswa.

3. Minimnya Penilaian Kuantitatif:

Karena berfokus pada aspek personal dan emosional, teori ini sulit diukur dengan alat evaluasi tradisional.

4. Tergantung pada Kompetensi Guru:

Guru harus memiliki pemahaman mendalam tentang teori ini dan keterampilan interpersonal yang baik untuk menerapkannya secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun