Mohon tunggu...
Radifa Rihadatul aisya
Radifa Rihadatul aisya Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Empati Martin Hoffman: Pentingnya Empati dalam Perkembangan Sosial

22 Januari 2025   08:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:14 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, bahkan ketika tidak mengalami situasi yang sama. Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan terkemuka, menyebut empati sebagai salah satu fondasi penting dalam perkembangan sosial manusia. Melalui teorinya, Hoffman menjelaskan bagaimana empati berkembang dari masa bayi hingga dewasa dan bagaimana kemampuan ini berperan dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna.

Dalam pandangan Hoffman, empati bukan hanya sekadar respons emosional, tetapi juga sebuah proses yang melibatkan kognisi, pengalaman, dan interaksi sosial. Teorinya membantu kita memahami bagaimana individu belajar merasakan empati dan bagaimana hal ini berdampak pada kehidupan mereka.

Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman

Martin Hoffman mengidentifikasi empat tahapan perkembangan empati yang terjadi sepanjang kehidupan seseorang:

1. Empati Global (Usia 0--1 Tahun):

Pada tahap ini, bayi merespons emosi orang lain secara refleks. Ketika mendengar bayi lain menangis, misalnya, bayi tersebut mungkin ikut menangis. Namun, mereka belum dapat membedakan emosi orang lain dengan emosi mereka sendiri. Respons ini lebih didasarkan pada insting dan belum melibatkan pemahaman kognitif.

2. Empati Egocentris (Usia 1--2 Tahun):

Seiring dengan berkembangnya kesadaran diri, bayi mulai memahami bahwa mereka adalah individu yang terpisah dari orang lain. Pada tahap ini, mereka menunjukkan usaha untuk menenangkan orang lain yang sedang kesusahan, seperti memberikan mainan kepada teman yang menangis. Namun, tindakan ini masih dipengaruhi oleh pandangan mereka sendiri, tanpa benar-benar memahami apa yang orang lain butuhkan.

3. Empati untuk Perasaan Orang Lain (Usia 2--7 Tahun):

Pada tahap ini, anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki emosi dan perspektif yang berbeda dari mereka. Mereka dapat menunjukkan simpati yang lebih tulus, seperti memberikan pelukan atau kata-kata penghiburan kepada teman yang sedih. Anak-anak juga mulai belajar memahami situasi yang menyebabkan emosi orang lain.

4. Empati Berbasis Abstraksi (Usia 7 Tahun ke Atas):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun