Mohon tunggu...
Radifan Rizky
Radifan Rizky Mohon Tunggu... -

penyuka politik,militer,musik dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dinasti Dalam Demokrasi

5 November 2013   20:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:33 2150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jangan sampai rakyat menjadi tidak lagi percaya akan pemimpinnya karena politik dinasti ini. Karena politik dinasti merupakan cara kuno untuk mempertahankan kekuasaan yang dimilikinya. Jadi jika politik dinasti tetap dipertahankan "apakah kemakmuran rakyat akan terpenuhi terus-menerus?".


Sebagai contoh jika suatu negara dipimpin oleh suatu pemimpin yang bertanggung jawab maka rakyatnya akan hidup makmur. Tetapi, jika pemimpin tersebut meninggal dan diteruskan oleh putranya "apakah rakyatnya akan hidup makmur?". Ya memang akan kembali ke karakter putranya tersebut. Tetapi jika negara tersebut ternyata menggunakan asas demokrasi tentu lebih baik memberika kepada orang yang tepat.


Jika politik dinasti terjadi dalam suatu negara demokrasi maka, demokrasi tersebut sama saja dipenjara di dalam rumahnya. Karena politik dinasti tentu akan memonopoli demokrasi tersebut hingga terlihat otoriter.


Kesimpulannya ialah jangan membiarkan kita seseorang atau sekelompok yang memenjarakan demokrasi negara kita ini. Rakyat harus memilih pemimpin yang baik dan mencegah terjadinya politik dinasti yang berlebihan sehingga akan merugikan rakyat itu sendiri. Jangan sampai negara kita kembali ke zaman kelam kembali.


Radifan Rizky Z

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun