Mohon tunggu...
Radief Ramadhana Fahmi Elmana
Radief Ramadhana Fahmi Elmana Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

A Gen-Z who likes JKT48, Coffee and Manchester City. Likes discussing and writting about Politics, Law and Social Affairs

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menolak Kedatangan Timnas Israel adalah Gerakan Akal Sehat

8 Maret 2023   06:39 Diperbarui: 8 Maret 2023   06:56 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023 (Sumber Gambar: Detikcom)

Gelombang penolakan Timnas Israel pada perhelatan FIFA U-20 World Cup 2023 semakin tidak terbendung, penolakan itu datang dari berbagai kalangan termasuk para anggota dewan yang ada di Parlemen kita saat ini. Di Solo misalnya, ada masyarakat yang menamakan dirinya Aliansi Solo Raya yang mendatangi kantor DPRD Solo. Di Parlemen pusat, Mardani Ali Sera anggota Komisi II DPR-RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan argumennya secara gamblang dan jelas

Sontak, ada pula yang menganggap Israel adalah 'tamu' yang harus dihormati. Padahal, sejatinya mereka bukanlah 'tamu' yang harus dihormati. Melainkan penjajah yang menyamar menjadi tamu. Salah satunya ialah Ekky Erdiansyah, penggemar JKT48 yang hobinya membully bakal calon presiden Anies Baswedan dan juga sering kali menjelek-jelekkan PKS di sosial media. Sebagai mana kita ketahui, JKT48 mempunyai peraturan larangan membawa identitas ataupun atribut yang berkaitan dengan politik di setiap eventnya, namun hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja yang ditolak. Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) malah dibebaskan masuk ke event JKT48

Ada pula akun twitter @spektrumku yang dengan bangganya dirinya adalah kelompok Atheist, dengan nyiniyir nya dan penuh kebanggaan dia mentweet dengan asal jeplaknya saja. Saya bisa memakluminya karena sepertinya akun tersebut terindikasi akun BuzzeRp 'bayaran' Istana, mirip lah sama atasannya dia yaitu Denny Siregar, Permadi Arya, Eko Kuntadhi. Tidak lupa, mentor mereka bertiga, Mohamad Guntur Romli dan Ade Armando. Serta guru besarnya, Yazid Qodir Abdul Jawwaz, Dzulqarnain M. Sunusi dan Riyadh Badr bin Bajrey

Lalu kenapa, kita sebagai masyarakat Indonesia secara umum apalagi secara khusus bagi Generasi Z dan Milenial membela Palestina habis-habisan bahkan hingga titik darah penghabisan? Tentu kita masih ingat dengan quote legendaris dari founding father kita, Ir. Soekarno (Bung Karno). Dalam pidatonya, secara lantang Bung Karno mengatakan bahwa selama Palestina masih dijajah Israel, disitulah bangsa Indonesia akan melawannya dan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel

"Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel" - Ir. Soekarno, 1962

Selain itu, Indonesia juga punya hutang budi dengan Palestina. Tercatat bahwa Palestina memberikan dukungan Kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1944 oleh Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini secara terbuka melalui siaran radio di Berlin. Sejak dukungan itu, jalanan di Palestina dipenuhi oleh gelombang aksi solidaritas untuk kemerdekaan Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Tidak hanya itu, saudagar kaya asal Palestina Muhammad Ali Taher menyerahkan seluruh kekayaannya untuk membantu kemerdekaan Indonesia. "Terimalah kekayaan saya ini untuk kemerdekaan Indonesia" begitulah kata Ali Taher

Maka dari itu, hutang budi bangsa Palestina yang sampai detik ini belum meraih kemerdekaannya dan belum mendapatkan pengakuan kedaulatan dari berbagai negara di dunia sangatlah besar bagi Indonesia. Karena itu, sudah sewajarnya penolakan kedatangan Timnas Israel pada perhelatan FIFA U-20 World Cup 2023 adalah Gerakan Akal Sehat

Oleh sebabnya, yang menganggap Israel adalah 'tamu' yang harus dihormati dan diperlakukan layaknya 'tamu' padahal sejatinya, Timnas Israel adalah tamu rasa penjajah yang datang ke Indonesia dengan berkedok bertanding pada FIFA U-20 World Cup 2023 tetapi kedatangan mereka untuk berniat merusak hubungan persahabatan abadi Indonesia dengan Palestina adalah Gerakan Autisme 

Jadi, sudah tepat apa yang dilakukan sebagian masyarakat kita untuk menolak kedatangan Timnas Israel meskipun dengan kedok bertanding pada FIFA U-20 World Cup 2023. Tidak perlu dinyinyirin, karena mereka yang menolak kedatangan Timnas Israel juga punya argumen yang kuat. Kalaupun Indonesia disanksi FIFA dan IOC bagaimana? tidak masalah dan itu lebih baik! asalkan Indonesia tidak dianggap Pengkhianat oleh Pemerintah dan Rakyat Palestina (termasuk Faksi Hamas dan Fatah)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun