Mohon tunggu...
Radias Dwi
Radias Dwi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa di UPN Veteran Jawa Timur, saya mengambil jurusan Hubungan Internasional. Saya menyukai hal-hal yang berbau politik. Untuk itulah saya suka menulis tentang isu-isu yang terjadi di dunia politik dan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perbedaan Filsafat, Ilmu, Pengetahuan dan Filsafat Ilmu

23 Oktober 2022   19:20 Diperbarui: 23 Oktober 2022   19:28 3987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa sih bedanya Filsafat dan Pengetahuan?

Filsafat merupakan landasan berpikir manusia dalam dunia akademik menjadi sebuah daya pikir dalam mencari dan mendalami ilmu pengetahuan. Filsafat dan ilmu selalu mengalami perkembangan dan perubahan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi seiring berkembangnya zaman.

Keberadaan filsafat dan ilmu pengetahuan terus mengalami interaksi dan tingkah laku secara timbal balik di setiap periodisasi karena adanya tuntutan zaman. Sehingga diadakan eksplorasi lebih dalam untuk menyelesaikan problematika-problematika dari perubahan yang terjadi oleh pemikiran terdahulu.

Filsafat mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis, tetapi tidak melakukan ekperimen dan percobaan-percobaan, melainkan mengutarakan masalah secara sama, kemudian mencari solusi serta memberikan argumentasi dan alasan terhadap solusi tersebut.

Filsafat memiliki upaya menemukan kenyataan yang ada dengan kemampuan akal secara optimal, dimana filsafat ini menghasilkan jawaban dalam bentuk ide atau gagasan. Tujuannya untuk memperoleh kebenaran yang masih bersifat dasar dan menyeluruh dalam sistem konseptual, serta masih bersifat abstrak.

Pada dasarnya Filsafat dan pengetahuan saling terikat satu sama lain. Filsafat dan pengetahuan membutuhkan satu sama lain. Dan tidak dapat dipisahkan, filsafat sebagai ilmu dari segala ilmu dan pengetahuan merupakan pendorong ilmu tersebut.

Filsafat memiliki empat cabang utama: Metafisika, Epistemologi, Logika dan Etika.

Metasfisika memiliki arti yaitu, ilmu yang mempelajari mengenai suatu hal selain daripada konsep fisik atau hal yang tidak didapati dan dialami secara umum, contohnya seperti adanya konsep Tuhan, kebebasan serta jiwa. Metafisika sendiri dibagi menjadi dua, yaitu metafisika umum (Ontology) dan metafisika special (Kosmologi, Psikologi, Antropologi dan Theologi).

Epistemologi memiliki arti yaitu, ilmu yang mempelajari mengenai lingkup pengetahuan serta jastifikasi kepercayaan. Secara khusus pengenalisaan mengenai asal usul pengetahuan serta bagaimana hubungannya dengan gagagasan baik itu keyakinan, kebenaran dan juga justifikasi.

Logika memiliki arti yaitu, ilmu yang mempelajari adanya prinsip serta kriteria berdasarkan pada argumen yang benar. Memiliki arti lain yang khusus, logika merupakan usaha dalam membedakan atau membandingkan suatu alasan yang terdapat nilai kebenaran dengan alasan yang tidak terdapat nilai kebenaran didalamnya (Pembedaan alasan yang baik dan buruk).

Etika memiliki arti yaitu, ilmu yang mempelajari mengenai perbuatan manusia secara moral. Pusat perhatian dari etika adalah bagaimana seharusnya individu manusia dapat bertindak, lalu dalam pencarian definisi berasal pada suatu perbuatan baik serta dalam kehidupan yang baik. Etika merupakan teori dari adanya tindakan yang benar serta lebihnya suatu kebaikan. Berbeda dengan moral atau moralitas, lebih tertuju pada praktiknya terhadap benar salahnya suatu perbuatan individu.

Pengetahuan

Pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dapat diartikan segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, dan segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan suatu hal.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang kemudian dapat terntanam di benak seseorang. Secara umum, pengetahuan itu memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil dari pengakuan pola. Ketika informasi dan data dari suatu kemampuan untuk meenginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, pengetahuan atau tindakan langsung.

Pengetahuan dihasilkan dari kegiatan untuk mengetahui suatu objek, pengetahuan diperoleh dari persentuhan panca indra terhadap objek tertentu. Ilmu pengetahuan menciptakan teori baru untuk memenuhi hasrat dan rasa ingin tahu.

Karena, kodrat manusia memiliki rasa ingin tahu yang tidak terbatas, selalu ingin mencari dan menemukan hal yang baru, ilmu pengetahuan tercipta karena ada dorongan dari rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu dibangun atas kerja sama pendekatan akal dan intuisi.

Ilmu pengetahuan merupakan teori yang saling berkaitan dan mengkaji secara kritis menggunakan metode ilmiah yang bersifat sistematik, objektif dan universal.

Pada dasarnya pengetahuan manusia terbagi beberapa macam, diantaranya:

1. Pengetahuan Sains (Scientific Knowledge)

Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang objeknya rasional dan empiris. Yang dimaksud dengan masalah rasional adalah menguji kebenaran hipotesis dengan akal sehat. Apabila dapat diterima oleh akal sehat dan dari segi kerasionalannya maka dapat dikatakan bahwa hipotesis itu sah. Objek yang dapat diteliti oleh pengetahuan sains hanyalah objek yang bersifat rasional dan empiris. Hal ini Dikarenakan harus menghasilkan objek yang empiris juga dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pengetahuan Filsafat

Kebenarannya hanya dapat dipertanggung jawabkan secara logis, tidak secara empiris. Pengetahuan Filsafat dapat dikaji secara ontologoi, epistemologi, dan aksiologi. Pengetahuan filsafat secara ontologi berarti membicarakan hakikat filsafat, dan struktur filsafat. Sedangkan epistimologi pengetahuan filsafat yakni teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandian, pengandaian, dasar-dasarnya serta dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Aksiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan. Sehingga aksiologi pengetahuan filsafat dapat dilihat kegunaan filsafat sebagai kumpulan teori, filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dan filsafat sebagai pandangan hidup.

3. Pengetahuan Mistik

Pengetahuan Mistik adalah jenis pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris maupun logis. Objek dari Pengetahuan Mistik ialah objek abstral supra-rasional seperti, alam ghaib termasuk tuhan, malaikat, surga, neraka, jin, dan lain sebagainya. Sedangkan objek yang dapat diketahui melalui pengetahuan mistik adalah objek-objek supra-natural seperti halnya kebal, debus, pellet, penggunaan jin, santet, dan masih banyak lagi.

Ilmu Pengetahuan

Kata Ilmu merupakan kata yang berasal Bahasa arab berarti Tahu atau mengetahui, dalam istilah nya ilmu memiliki arti mengetahui secara hakiki. Ilmu juga dapat di definisikan tentang suatu bidang yang disusun secara tersistem dengan menggunakan metode metode tertentu untuk menerangkan berbagai gejala tertentu dibidang pengetahuan itu. Ilmu memiliki arti dalamnya yakni sebuah pengetahuan namun tidak semua pengetahuan dapat diartikan secara sendiri nya sebagai pengetahuan ilmiah jika tidak disusun dengan sistem sistem disiplin yang tepat dan terorganisir. Jadi ilmu pengetahuan ialah pandangan yang sifatnya memberikan informasi , memberi pengetahuan dan juga memberi pengalaman bagi siapa yang mau menerima ilmu itu sendiri. Ilmu pengetahuan secara garis besar dapat diartikan sebagai kumpulan ilmu pengetahuan yang disusun secara metodologi dan sistematika.

Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan satu sama lain apabila ditinjau dari kedua kegiatan ini menunjukkan kesinambungan yang merupakan hasil dari kegiatan manusia.

Kegiatan manusia dapat diartikan sebagai proses dan juga hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut. Bila dilihat dari hasilnya, keduanya merupakan hasil dari pikiran manusia secara sadar yang artinya manusia merasakan apa yang telah dipikirkannya.

Sedangkan apabila dilihat dari segi prosesnya, kegiatan ini cenderung menujukkan aksi yang menggunakan metode-metode tertentu secara sistematis dan kritis untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan.

Seluruh keilmuan sudah dibahas di dalam filsafat, bahkan ada beberapa ilmu yang terlahir karena adanya filsafat itu sendiri. Maka dari itu ilmu-ilmu yang menarik diri dari filsafat misalnya, matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, psikologi, dan sosiologi.

Filsafat dan ilmu pengetahuan merupakan satu kesatuan dan memiliki hubungan yang melengkapi satu dengan lainnya. Meskipun terdapat beberapa perbedaan dari keduanya tentu saja hal ini bukanlah untuk diperdebatkan, melainkan untuk saling melengkapi, dan mengisi satu sama lain.

Pada dasarnya perbedaan terjadi disebabkan oleh cara pendekatan yang berbeda. Maka dalam hal ini pelu untuk membedakan antar filsafat dan ilmu pengetahuan, yang menyangkut perbedaan-perbedaan maupun titik temu di antara keduanya.

ILMU

Menutut KBBI Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.

Ilmu berbentuk satu kesatuan atau ide yang focus pada objek tertentu. Ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Ilmu memiliki keterkaitan yang bersifat logis, dan koheren. Ilmu itu meliputi semua cabang pengetahuan, sedangkan pengetahuan tidak meliputi semua cabang ilmu yang ada.

Sehingga ilmu adalah pengetahuan, ilmu haruslah sistematis dan berdasarkan metodologi. Dalam mengkaji ilmu dibutuhkan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau prakiraan berdasarkan dari sejumlah data. Hipotesis memberikan arah dalam penelitian dalam menghimpun data. Data yang cukup dapat menjadi acuan agar hipotesis menjadi kuat dan dapat dijadikan sebuah teori.

Ilmu terbagi dalam beberapa jenis:

1. Ilmu praktis, tidak hanya sekedar terhenti pada sebuah teori, tetapi juga menuju pada kenyataan. Ilmu praktis mempelajari  hubungan sebab-akibat untuk diterapkan dalam alam kenyataan.

2. Ilmu praktis normatif, ilmu ini memberikan ukuran-ukuran (kriterium) dan norma-norma.

3. Ilmu praktis positif, ilmu ini memberikan ukuran atau norma yang lebih khusus daripada ilmu praktis normatif. Norma yang dikaji dalam ilmu praktis positif adalah bagaimana membuat sesuatu atau tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil tertentu.

4. Ilmu spekulatif ideografis, ilmu yang bertujuan mengkaji kebenaran objek dalamwujud nyata dan waktu tertentu.

5.  Ilmu spekulatif nomotetis, ilmu ini bertujuan untuk mendapatkan hukum umum atau generalisasi substantif.

6. Ilmu spekulatif teoritis, ilmu ini bertujuan untuk memahami kausalitas dan agar memperoleh kebenaran dari keadaan atau peristiwa tertentu.

FILSAFAT ILMU

Filsafat ilmu adalah suatu bidang studi filsafat yang obyek materinya berupa ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis perwujudannuya. Jadi, meliputi pluralitas ilmu pengetahuan. Sementara, objek formalnya berupa hakikat ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu tidak lepas dari sejarah perkembangan ilmu dikarenakan landasan utama perkembangan ilmu adalah filsafat yang terdiri dari ontologi, epistimologi dan aksiologi. Bidang garapan filsafat ilmu dari sisi ontologi adalah untuk menelusuri apa hakikat ilmu, harapannya akan menemukan suatu kebenaran ilmiah.

Dari sisi epistimologi filsafat ilmu berusaha menelusuri tentang bagaimana cara memperoleh ilmu, baik sarana maupun cara-caranya, diharapkan akan menghasilkan suatu metode dan paradigma.

Dari sisi aksiologis filsafat ilmu berusaha menelusuri kemana ilmu itu akan menuju, diharapkan akan menemukan nilai-nilai imperatif, sikap dan attitude dari suatu keilmuan.

Tujuan Filsafat Ilmu

1. Membedakan berbagai jenis pengetahuan yang terdapat di dalam kehidupan manusia.

2. Agar mampu mengenali berbagai jenis pengetahuan, sehingga kita dapat meletakkan sesuai dengan tempat dan porsinya masing-masing.

3. Mengetahui ciri-ciri setiap jenis pengetahuan, sehingga kita dapat memanfaatkannya dengan benar.

4. Memahami sejarah, konteks, latar belakang, dan metode berpikir dalam sebuah struktur keilmuan.

5. Memiliki sikap kritis terhadap perkembangan pemikiran dan keilmuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun