Mohon tunggu...
Radiansyah
Radiansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka nulis anime, manga, games dan yang berkaitannya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rekap Frieren Episode 19, Frieren Berhasil Menangkap Stille tapi Kepergok Denken

20 Januari 2024   09:16 Diperbarui: 20 Januari 2024   09:17 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia juga telah memperlihatkan sebelumnya untuk membatasi burun besar yang menyerang Kanne. Namun, hanya ada satu masalahnya yaitu sihirnya hanya dapat menjangkau sekitar 50 cm saja. Namun, Frieren mempunyai rencana lainnya yang diungkapkannya kepada Lawine dan Kanne.

Kelompok Fern diserang Kelompok Wirbel (Youtube: Muse Indonesia)
Kelompok Fern diserang Kelompok Wirbel (Youtube: Muse Indonesia)
Frieren Beyond Journey's End episode 19 kemudian memperlihatkan kelompok Fern yang mencari danau untuk dapat mengisi kembali air mereka. Namun, saat mereka tiba di danau terdekat, mereka mendapati danau tersebut benar-benar dalam keadaan kering.

Fern pun menduga jika penghalang pelindung pasti telah dipasang di sekitar area tesebut, untuk mencegah para penyihir mengakses danau. Pada saat itu, mereka pun disergap oleh Wirbel dan kelompoknya.

Wirbel pun menunjukan kemampunya, dan itu berhasil diblok oleh Fern dengan mudahnya. Namun, apa yang terjadi  selanjutnya dapat mengejutkkan mereka.. Dimana merasakan adanya gelombang sihir yang sangat besar yang berasal dari danau terdekat dengan posisi mereka sekarang.

Lawine membekukan danau (Youtube: Muse Indonesia)
Lawine membekukan danau (Youtube: Muse Indonesia)
Adegan pun memperlihatkan Lawine yang membekukan seluruh area danau. Wirbel pun menyadari jika itu adalah perbuatan dari kelompok dua. Penyihir lain pun tidak ingin membuang waktu untuk mencairkan danau.

Di sisi lain, Denken menduga ada pemikiran di balik tindakan kelompok Frieren tersebut. Karena itu, dia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk ikut mencairkan es. Sebaliknya, dia memutuskan untuk mencari kelompok tersebut menyergap mereka disaat yang tepat.

Frieren Beyond Journey's End episode 19, memperlihatkan Denken, Laufen dan Richter melihat beberapa penyihir yang mati di pohon. Saat Laufen bertanya mengapa mereka tidak menurunkannya, Denken pun menjawab dengan dia menunjuk ke arah langit jika sepasang burun mengerikan sedang berputar-putar di atas mereka.

Denken dan kelompoknya (Youtube: Muse Indonesia)
Denken dan kelompoknya (Youtube: Muse Indonesia)
Menurutnya, burung-burung tersebut telah diberikan sihri pada tubuh tersebut. Jika mereka menjatuhkannya, mereka akan menjadi korban berikutnya. Laufen pun bertanya-bertanya bagaimana pihak berwenang dapat dengan sengaja memilih lokasi yang berbahaya seperti itu untuk Ujian Penyihir Kelas Satu pertama mereka.

Namun, seperti yang telah diungkapkan oleh Richter, orang yang mati disana tidak layak menjadi Penyihir Kelas Satu. Denken pun tidak setuju dengan pemikiran dari Richter tersebut.

Setelah memberi penghormatan kepada orang yang telah meninggal dalam ujian tersebut, kelompok Denken kembali mencari keberadaan kelompok Frieren. Mereka melihat hampir semua danau dan kolam membeku.

Danau diberikan daya sihir oleh kelompok Frieren (Youtube: Muse Indonesia)
Danau diberikan daya sihir oleh kelompok Frieren (Youtube: Muse Indonesia)
Episode tersebut juga mengungkapkan jika Frieren terlah meminta Lawine untuk membekukan setiap kolam ataupun danau yang dia temukan dimana tujuanya untuk membatasi sumber air burung tersebut. Dia kemudian akan meminimalkan mana dan membiarkan burung itu mendekatinya. Inilah yang terjadi, dan mengarahkan Frieren untuk menangkap burung tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun