CEO studio MAPPA baru-baru ini dalam sebuah wawancara dia mengungkapkan adanya rencana ambisiun untuk dapat bersaing dengan raksasa industri anime lain seperti Ufotable dan Kyoto Animation. Dimana strategi mereka berfokus pada produksi anime yang berkualitas tingga dan mengerjakan banyak proyek setiap tahunnya untuk mengerjakan dari studio lainnya.
Namun, setelah perilisan Jujutsu Kaisen season 2 episode 14, MAPPA medapatkan kritik yang keras terhadap kualitas animasi yang dianggap buruk oleh para penggemar.
Dikutip dari sportskeedaa, sutradara Jujutsu Kaisen Season 2 untuk episode 14, Hokuto Sadamoto bahkan dia sempat menyerah, dan menyoroti kondisi yang menantang dihadapi oleh tim. Ketika para penggemar semakin menyadari jika para eksekutif senion menaggung tanggung jawab atas kekacuan ini, terdapat adanya konsesus yang berkembang terhadap adanya perubahan fokus, yang dimana menekankan kualitas daripada kuantitas, sangat penting untuk kesuksesan dan reputasi studio di masa yang akan datang.Â
Pernyataan MAPPA hanya menambah  bahan bakar ke api
Garbage human being. pic.twitter.com/pN107mOQ3H--- Kam (@dotdotKam) November 1, 2023
Dalam pernyataan MAPPA baru-baru ini mengungkapkan adanya rencana ambisius dari CEO Mereka, dimana bersaing dengan raksasa industri sejenis seperti Ufotable dan Kyoto Animation, belakangan juga MAPPA berencana untuk memproduksi beberpa proyek anime berkualitas tinggi setiap tahunnya. Namun pendekatan ini membuat para penggemar anime dan manga.
Membandingkan diri mereka dengan studio terkenal karena praktik etisnya, banyak penggemar menganggap tindakan dari studio tersebut tidak menyenangkan dan sangat jahat. Keputusan untuk menganimasikan beberapa manga populer bersamaan tidak hanya tampak kontraporduktif teteapi membuat para karyawan harus bekerja terlalu keras.
Ketidakpuasan dari penggemar ini pun semakin memuncak setelah perilisan Jujutsu Kaisnen season 2 episode 14, dimana mereka melihat adanya penurunan kualitas animasi. Dimana penyebabnya adalah jadwal studio yang padat dan kerja keras para animator.
Kehancuran dari seorang animatio mengenai kondisi kerja mereka yang keras, serta adanya tuduhan perjanjian kerahasiaan yang dimana menghalangi mereka untuk bersuara, membuat gambaran yang suram mengenai lingkungan internal studio.
Penggemar pun lantas berempati dengan rasa frustasi dari para animator, dan memaham adanya tantangan yang mereka hadapi dalam mempertahankan standar tinggi studio.
Mappa is only 12 years old, and 6 with an incapable like Otsuk*. At the same age, Kyoani was still a subcontracting studio and didn't claim to overproduce to achieve its goals. They continued to train their future animators who would become the heart of the studio
Stop comparing https://t.co/fyJc3aLDcy--- LKR. (@LKR_v1) November 1, 2023
Sentimen yang ada kalangan penggemar pun sudah jelas, dimana ini strategi pintas MAPPA mencoreng reputasi mereka dan menyebabkan adanya penderitaan bagi staff mereka yang berdedikasi untuk studio tersebut. Banyak juga penggemar yang menganjurkan untuk perubahan pendekatan studio, dan mendesak mereka untuk mengikuti contoh studio lain seperti Ufotable dan Kyoto Animation.
Dimana mengerjakan sedikit proyek anime, menyediakan animator dengan jadwal kerja yang masuk akal, hingga membina lingkungan kerja yang sehat tidak hanya dapat meningkatkan citra MAPPA tetapi juga memastikan kesejahteraan karyawan mereka.
Penggemar pun percaya jika mengarahkan kritik pada para eksekutif dan strategi mereka, dibandingkan kepada animator, sangat penting untuk perubahan positif bagi MAPPA itu sendiri.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H