Dengan perilisan anime Jujutsu Kaisen Season 2 yang dimana mengadaptasi arc Shibuya Incident, tampaknya telah menjad perhatian para pejabat pemerintah Jepang, khususnya pemerintah Kota Shibuya yang dimana mereka melarang perayaan Halloween tahun ini. Alasan utama dari pelarangan ini karena adanya insiden yang terjadi pada Haloween 2022 di Seoul, Korea Selatan. Insiden tersebut merenggut nyawa lebih dari 150 orang.
Dikutip dari sportskeeda, dengan adanya spekulasi ini menunjukkan adanya kekhwatiran dari pemerintah terhadap keselamatan masyrakat meningkat pesat karena popularitas dari Jujutsu Kaisen. Saat, seria tersebut befokus pada arc yang berlatar di Shibuya dimana dalam serial tersebut dimulai dengan warga sipil yang berkumpul untuk merayakan Halloween di Shibuya dan keadaan berubah ketika penyihir berbahaya muncul.
Penggemar Jujutsu Kaisen dan Pemerintah Shibuya khawatir adanya lonjakan penonton saat Halloween
Shibuya City would like to ask tourists not to celebrate Halloween around Shibuya Station from October 27th to 31st.
During this period, drinking on the streets near Shibuya Station will be prohibited by local ordinance between 6 PM - 5 AM. pic.twitter.com/cC80h5KRxw--- (@city_shibuya) October 17, 2023
Kota Shibuya juga telah meningkatkan tindakan pencegahan terkait keselamatan orang-orang menjelang perayaan Halloween. Penjabat pemerintah juga baru-baru ini telah mengumumkan melalui akun media sosialnya jika minuman-minuman keras sepanjang Shibuya dilarang. Dalam pesan tersebut juga mengatkan jika Shibuya tidak akan mengadakan pesta Halloween untuk tahun ini, dan oleh karena itu, mereka menghimbau masyarakat untuk tidak berkumpul  dalam jumlah besar. Hal yang sama dikhawatirkan oleh para penggemar Jujutsu Kaisen.
Mengingat popularitasnya, dan kemungkinan antusias dari orang-orang yang tinggi untuk datang ke Shibuya pada Halloween kali ini akan meningkat berkali-kali lipat. Oleh karena itu, mayoritas dari penggemar Jujutsu Kaisen tampak lega setelah mendengar adanya pembatasan tersebut.
Shibuya City has banned Halloween gatherings for this year.
The decision was taken in response to avoid a stampede-like disaster like the one occurred in Korea last year during Halloween.
It was also speculated that there would have been an even bigger crowd this year due to... pic.twitter.com/DzPuv4MnWf--- Anime News And Facts (@AniNewsAndFacts) October 19, 2023
Perlu dicatat jika pada saat pandemi Covid-19 di tahun 2021 lebih dari 40.000 orang telah berkumpul selama Halloween. Kini dunia telah pulih dari Covid-19 dan kemungkinan akan lebih banyak orang akan berkumpul di Shibuya.
Dalam sebuah wawancara terbaru, Walikota Shibuya Ken Hesabe adanya beberapa alasan yang dimana dia pemerintah melarang perayaan Halloween di Shibuya dimana pihaknya khawatir terjadinya lonjakan Covid-19 pasca orang-orang merayakan Halloween di Shibuya.
"Tahun ini kami memperjelas kepada dunia bahwa Shibuya bukanlah tempat untuk mengadakan acara Halloween. Tolong jangan datang ke area stasiun Shibuya untuk Halloween," kata Ken.
Selain adanya lonjakan Covid-19, Ken juga khawatir dengan lonjakan sampah yang akan menumpuk di sepanjang Shibuya, pelecehan seksual hingga perusakan fasilitas umum.
"Situasinya jauh lebih serius daripada sekedar pariwisata yang berlebihan," katanya. "Kita berbicara tentang pembuangan sampah secara besar-besaran, penangkapan karena pelecehan seksual, voyeurisme, dan perusakan fasilitas umum," tambah Ken.
Ken juga berbagi pandangan ya mengenai Halloween sebagai sebuah festival di Shibuya, dan mencatat jika acara ini dimulai dengan luar biasa dan menampilkan berbagai kostum yang dibuat oleh orang-orang dan menikmati pesat tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu perayaan tersebut berubah menajdi pesta yang tidak dapat terkendali.
Dengan adanya popularitas dari Jujutsu Kaisen tentu akan meningkatkan kemungkinan berkumpulnya lebih banyak orang di Shibuya. Namun, pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk mencegah jatuhnya korban dan melindungi warganya. Sebagian besar, para penggemar Jujutsu Kaisen dan warga cukup senang apa yang telah diupayakan oleh pemerintah Kota Shibuya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H