Dalam sebuah wawancara terbaru, Walikota Shibuya Ken Hesabe adanya beberapa alasan yang dimana dia pemerintah melarang perayaan Halloween di Shibuya dimana pihaknya khawatir terjadinya lonjakan Covid-19 pasca orang-orang merayakan Halloween di Shibuya.
"Tahun ini kami memperjelas kepada dunia bahwa Shibuya bukanlah tempat untuk mengadakan acara Halloween. Tolong jangan datang ke area stasiun Shibuya untuk Halloween," kata Ken.
Selain adanya lonjakan Covid-19, Ken juga khawatir dengan lonjakan sampah yang akan menumpuk di sepanjang Shibuya, pelecehan seksual hingga perusakan fasilitas umum.
"Situasinya jauh lebih serius daripada sekedar pariwisata yang berlebihan," katanya. "Kita berbicara tentang pembuangan sampah secara besar-besaran, penangkapan karena pelecehan seksual, voyeurisme, dan perusakan fasilitas umum," tambah Ken.
Ken juga berbagi pandangan ya mengenai Halloween sebagai sebuah festival di Shibuya, dan mencatat jika acara ini dimulai dengan luar biasa dan menampilkan berbagai kostum yang dibuat oleh orang-orang dan menikmati pesat tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu perayaan tersebut berubah menajdi pesta yang tidak dapat terkendali.
Dengan adanya popularitas dari Jujutsu Kaisen tentu akan meningkatkan kemungkinan berkumpulnya lebih banyak orang di Shibuya. Namun, pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk mencegah jatuhnya korban dan melindungi warganya. Sebagian besar, para penggemar Jujutsu Kaisen dan warga cukup senang apa yang telah diupayakan oleh pemerintah Kota Shibuya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H