Restauran cepat saji kedua yang ikut pedulian dan mendidik masyarakat tentang bahaya sampah sedotan plastik bagi lingkungan, salah satu restoran cepat saji, yaitu McDonald's Indonesia meluncurkan gerakan #MulaiTanpaSedotan pada 12 November 2018 lalu. Â
Associate Director Communication McDonald's Indonesia Sutji Lantyka mengatakan kini, di 190 gerainya di seluruh Indonesia, McDonald's sudah tidak menyediakan dispenser sedotan plastik. Namun, masih ada beberapa minuman di McDonald's Indonesia yang masih pakai sedotan, dan kalau ada konsumen yang ingin memakai sedotan bisa meminta kepada petugas di restoran tersebut. (Intan, 2018)
Gerai kopi terbesar sekelas Starbucks pun ikut melakukan Gerakan Tanpa Sedotan pada tahun 2020 mereka akan melakukan perubahan untuk tidak menggunakan sedotan dan menggantikan dengan tutup gelas yang berbahan  strawless lids (penutup gelas tanpa sedotan) penutup gelas ini nantinya aka nada lubang dipinggirnya sehingga konsumen bias meminumnnya dengan menyeruput langsung dari tutup gelas, perubahan besar -- besaran ini nantinya akan berlaku di 28.000 gerai yang tersebar didunia dan diklaim akan mengurangi sejumlah 1 miliar sedotan setiap tahunnya. (Tasya Paramitha, 2018)
Selanjutnya ada Hyatt, Hotel Hilton mengambil kebijakan yang lebih keras. Seperti yang dilaporkan USA Today, Hilton akan melarang penggunaan sedotan plastik di seluruh jaringan hotelnya pada akhir tahun ini. Tak hanya itu, manajemen hotel juga berencana menyingkirkan botol air plastik di tiap peralatan yang diadakan di Hilton.
Kebijakan Hotel Hyatt, menurut Time, selaras dengan visi perusahaan yang memperkenalkan "2020 Environmental Sustainability Vision" empat tahun silam itu. (Khalika, 2018)
Kini #NoStrawMovement sudah diikuti oleh beberapa Negara lainnya seperti Singapura dan Hongkong yang juga melakukan gerakan ini. Negara lainnya yang memliki wilayah lautan yang luas pun juga mulai mempertimbangkan melakukan gerakan ini, kini Negara Filipina dan Australia sudah mulai mempertimbangkan gerakan ini. Gerakan tanpa sedotan ini diharapkan mengurangi penggunanan sedotan plastik agar lautan dapat bebas dari pencemaran sampah plastik. (Nusantara, 2018)
 DAMPAK DAN SOLUSI
Gerakan tanpa sedotan plastik yang di gagas sejak tahun 2017 sudah mulai efektif dalam menangani kasus sampah sedotan plastik yang sudah semakin banyak, hal ini dapat dilihat pada beberapa gerai restaurant.
Selain itu, pemerintah juga sudah menerapkan peraturan terkait strategi dalam menangani sampah plastik tertera dalam No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional tentang Pengelolaan Sampah penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis. Terkait hal ini pemerintah menargetkan penanganan pengurangan sampah plastik rumah tangga dan sampah sejenis sebesar 70% sejak tahun 2017 hingga 2025.
Penanganan ini dimasukan dalam pasal pasal 3 poin 3 dilakukan melalui pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemerosesan akhir. Menurut berita CNN Indonesia tahun 2018 gerakan tanpa sedotan plastik sudah mengurangi sebesar 45 persen  dari total penjualan rata-rata 5 juta minuman setiap bulannya untuk kawasan jabodetabek.
Untuk mengurangi sampah sedotan plastik, dalam gerakan tanpa sedotan plastik pada diri kita sendiri dapat membeli sedotan alternatif dengan sekali pakai mulai sedotan stainless steel, bambu, kaca hingga bioplastic. Dan beberapa sedotan ramah lingkungan itu diproduksi di dalam negeri.Â