Kemudian Allah juga memerintahkan supaya dalam menyampaikan dakwah hendaknya dengan cara yang baik,lemah lembut dan menyejukkan, sehingga apa yang di sampaikan dapat di terima dengan baik.
Dalam berdakwah juga kita tidak boleh menimbulkan rasa gelisah,cemas,dan ketakutan dalam jiwa manusia. Orang yang melakukan perbuatan dosa karena kebodohannya dan ketidaktahuan, tidak wajar jika kesalahannya itu di buka di hadapan orang lain sehingga menyakitkan hati orang tersebut dan membuat dia malu.
Selanjutnya Allah juga menjelaskan bahwa bila terjadi perdebatan dengan kaum musyrikin ataupun ahli kitab, hendaknya Raul membantah mereka dengan cara yang baik.
Dalam berdebat hendaknya tidak memancing lawan dengan kata-kata yang tajam, karena demikian menimbulkan suasana yang panas, sebaiknya diciptakan suasana nyaman dan santai sehingga tujuan dalam perdebatan untuk mencari kebenaran itu dapat tercapai dengan memuaskan.
Dalam berdebat hendaknya dapat menghambat sifat manusia yang negatif seperti sombong dan tingi hati. Kemudian dapat membuat lawan bicara merasa dirinya di hormati dan dai menunjukan bahwa tujuan yang utama adalah menemukan kebenaran kepada agama Allah.
Dan terakhir yang terpenting adalah iman kepada Allah, karena hanya Dialah yang menganugrahkan iman kepada jiwa manusia, bukan orang lain maupun dai itu. Dialah Tuhan yang Maha Mengetahui siapa diantara hamba-Nya yang tidak dapat mempertahankan fitrah insaniahnya (iman kepada Allah) dari pengaruh yang menyesatkan, hingga dia menjadi sesat, dan siapa pula di antara hamba yang fitrah insaniahnya tetap terpelihara sehingga dia terbuka menerima petunjuk (hidayah) Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI