Mohon tunggu...
Radhiya Dewi
Radhiya Dewi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa S2 KARS FKM UI

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

SAMPAI KAPAN SEPERTI INI ???

10 Juni 2015   21:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

SAMPAI KAPAN SEPERTI INI??

 

Jumlah populasi sepeda motor yang masih beroperasi di Tahun 2013 mencapai 86,253 juta unit. Jumlah tersebut naik 11 persen dari tahun sebelumnya (2012) sebanyak 77,755 juta unit. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, Inspektur Jenderal Polisi Pudji Hartanto seperti diberitakan dalam artikel kompas 15 April 2014. Sedangkan jumlah pertambahan kependudukan di Indonesia adalah sebesar 1,49 persen per tahun. Pada Tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta orang dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 44,98 persen setara dengan 112,450 juta orang menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso.

Berdasarkan data tersebut, bisa dibayangkan lima tahun ke depan jumlah sepeda motor akan lebih banyak dari jumlah penduduk usia produktif. Padahal usia yang diijinkan untuk mengendarai sepeda motor adalah usia 17 tahun. Usia dimana sudah diijinkan mengambil lisensi SIM (Surat Ijin Mengemudi). Dengan data seperti ini maka sudah bisa dibayangkan gambaran sosial yang terjadi di masyarakat khususnya di jalan raya. Mulai dari macet, tidak disiplin dan adanya pelanggaran marka di mana-mana.

Kenapa Harus Naik Sepeda Motor?

Sepeda motor adalah sarana transportasi yang dianggap fleksibel dan mudah bagi rakyat Indonesia, mengapa? Karena konon sepeda motor mau diarahkan kemana saja bisa. Sekalipun berlawanan arus, menerobos traffic light, berpenumpang lebih dari dua, membawa barang-barang sehingga menghalangi melihat ke belakang dari kaca spion, dan lain sebagainya. Dengan cara yang seperti itu, terlihat banyak kemudahan dan bisa seenaknya jika mengendarai sepeda motor di Nusantara tercinta.

Dalam fenomena kemudahan tersebut, angka kecelakaan dari tahun ke tahun menjadi terus meningkat. Kecelakaan sepeda motor sendiri berbanding lurus dengan angka pertumbuhannya. Menjelang Idul Fitri, budaya mudik ke kampung halaman masing-masing dengan menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasinya semakin “menggila”. Ada yang berpenumpang lebih dari dua atau membawa barang bawaan yang cukup banyak, sehingga kelelahan menjadi faktor utama dalam hal ini. Terlepas dari itu semua, memang harus diakui saat ini perilaku pengguna sepeda motor semakin hari semakin memprihatinkan.

Gambaran berkendara dengan sepeda motor ini, tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi sudah menjadi “perilaku seragam” di seluruh Nusantara Tercinta. Pengendara sepeda motor ini sudah tidak mempedulikan keselamatannya sendiri, apalagi keselamatan orang lain. Banyak kejadian setiap hari dapat kita temukan mengenai perilaku buruk pengendara sepeda motor di Nusantara tercinta:

 Berpenumpang Lebih dari Dua Orang

Kejadian ini terjadi saat hari-hari mudik Idul Fitri atau konvoi iring-iringan di jalan raya. Kadang kala, sebagai peserta demo, konvoi di jalan raya para murid lulusan sekolah tingkat SLTP/SLTA, bubaran nonton pertunjukan musik atau usai menonton pertandingan sepak bola. Bahkan yang sangat mengagumkan, terlihat pemandangan satu motor bisa ditumpangi oleh lima orang (dua dewasa, dua anak-anak, satu bayi). Dengan kejadian tersebut, tentunya jalan raya akan menjadi semakin macet, tidak teratur, dan pengendara tidak sabar karena ingin cepat-cepat sampai di tujuan.

Lupa Memberi Sign (lampu tanda belok)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun