Mohon tunggu...
Radfan Faisal
Radfan Faisal Mohon Tunggu... -

Wartawan, tinggal di Probolinggo

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mencari Pemimpin yang Peduli Seni Budaya

14 November 2017   15:25 Diperbarui: 14 November 2017   20:09 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Di sisi lain, pemerintah pusat telah membuat rule of the game melalui UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang diteken 29 Mei silam. Tentu, tak ada alasan lagi bagi pemerintah daerah, untuk tidak melaksanakannya. Apalagi, undang-undang tersebut mengatur detail apa saja objek pemajuan kebudayaan itu. Seperti, tradisi lisan; manuskrip; adat istiadat; situs; pengetahuan tradisional; teknologi tradisional; seni; bahasa; permainan rakyat; dan olahraga tradisional.

Harapannya, dengan menjalankan program ini, diplomasi budaya yang dilakukan kota ini akan lebih kuat. Karena untuk mengandalkan wisata alam, kota ini tidak mungkin. Maka, paling logis dengan menawarkan konsep wisata seni dan budaya (termasuk sejarah) yang belum tergarap maksimal. Termasuk dengan menjalankan sepenuhnya rekomendasi Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Karena itu, layak ditunggu. Apakah ada dari deretan tokoh-tokoh yang akan bertarung dalam Pilkada 2018 nanti, memasukkan seni dan budaya dalam misinya membangun kota.

Saya membayangkan, ada calon wali kota yang beretorika begini:

"Kota Probolinggo kaya dengan potensi seni budaya. Ketika kami nanti dipercaya memimpin kota ini, pengembangan seni budaya akan kami sejajarkan dengan program prioritas lainnya. Seperti pendidikan dan kesehatan. Karena pengembangan seni dan budaya, menjadi kunci membangun manusianya."

Apakah ada calon yang demikian? Sampai saat ini saya tidak yakin. Karena dari mereka, lebih suka memaparkan angka dan data. Tanpa pernah berpikir membangun pikir dan olah rasa. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun