Mohon tunggu...
RADEN MUHAMMAD RAIHAN
RADEN MUHAMMAD RAIHAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA AKTIF UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Mahasiswa aktif Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, lulusan matematikan dan ilmu pendidikan alam (IPA) dari SMA Negeri 22 Kabupaten Tangerang. Mampu menganalisa dan berpikir kritis sebelum mengambil keputusan. Hobi yaitu berkemah guna positif bagi perkembangan diri. Motto hidup : Hindari hal-hal negatif dan berikan inspirasi kepada orang lain melalui kehidupan nyata dan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Endokrin dalam Sekresi Senyawa dan Homeostasis

30 Desember 2023   19:07 Diperbarui: 30 Desember 2023   19:25 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berbagai kelenjar endokrin seperti kelenjar hipotalamus dan kelenjar pituitari

  • Kelenjar hipotalamus Kata “hypo” = “bawah” artinya hipotalamus terletak di bawah talamus di otak. Hipotalamus merupakan bagian  otak yang terletak di  batang otak, lebih tepatnya di diencephalon. Kelenjar ini memiliki banyak fungsi yang mengontrol berbagai aktivitas tubuh (Manurung et al., 2017).
  • Kelenjar Pituitari Kelenjar ini disebut juga “penguasa kelenjar” karena kemampuannya dalam mengontrol aktivitas kelenjar endokrin lainnya dengan menghasilkan berbagai jenis hormon yang  mengatur aktivitas kelenjar endokrin lainnya (Wahyuningsih dan Kusmiyati, 2017).

Ketika bekerja pada sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme kerja utama:

1. Mengubah permeabilitas saluran (membran) dengan bekerja pada protein saluran  yang ada.

2. Bertindak melalui sistem pengirim pesan kedua dan mempengaruhi aktivitas seluler.

3. Aktivasi gen tertentu untuk mensintesis protein baru.

Hormon  juga memerlukan reseptor spesifik agar dapat berfungsi. Secara umum reseptor adalah molekul protein dengan struktur tertentu sehingga hanya berikatan dengan hormon/analog dengan struktur hormon tertentu. Reseptor hormon terletak di membran sel/sitoplasma. Dengan cara ini, hormon yang dilepaskan ke dalam darah hanya mempengaruhi sel atau jaringan tertentu yang memiliki reseptor spesifik untuk hormon tersebut.

Reseptor hormon diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan lokasinya:

  • Reseptor membran (biasanya untuk  protein, hormon, peptida,  katekolamin).
  • Reseptor sitoplasma (steroid).
  • Reseptor nuklir (tiroid dan steroid).

PENUTUP

Kelenjar endokrin dikenal juga sebagai kelenjar penghasil hormon. Kelenjar ini tersebar di berbagai bagian tubuh dan memiliki perannya masing-masing. Sistem endokrin dari awal kelahiran bayi telah menjadi kebutuhan pokok yang pasti dimiliki setiap manusia agar dapat bertahan terhadap tantangan kehidupan. Kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar reproduksi mempunyai fungsi amat sangat penting dalam sistem endokrin. Sistem endokrin merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh. Secara umum, kelenjar endokrin bertindak dalam mengontrol aktivitas setiap kelenjar dalam tubuh, mengatur metabolisme tubuh, dan memelihara bagian dalam tubuh agar seimbang dan homeostatis.

DAFTAR PUSTAKA

Manurung, N., Manurung, R., & Bolon, C.M.T. (2017). Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Yogyakarta: DEEPUBLIS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun