SISTEM ENDOKRIN DALAM SEKRESI
SENYAWA DAN HOMEOSTASIS
Nama : Raden Muhammad Raihan
NIM : 2224220038
KELAS : 3A
PENDAHULUAN
Hormon yang disekresikan oleh kelenjar endokrin biasanya berjalan ke organ target pada jarak yang cukup jauh dari tempat pelepasannya. Hormon biasanya diproduksi dalam jumlah kecil oleh kelenjar endokrin bila diperlukan, namun mempunyai efek yang luas. Hormon bertindak sebagai pembawa pesan kimia yang diangkut ke organ target dan menerjemahkan pesan yang diterima di organ tersebut.
PEMBAHASAN
Kelenjar endokrin atau sistem hormonal mengendalikan sistem saraf dan sistem koordinat dalam tubuh hewan. Kedua sistem ini bekerja sama untuk menjaga keadaan homeostatis tubuh. Perbedaannya adalah hormon berfungsi melalui sekresi hormon, sedangkan saraf berfungsi melalui sekresi neurotransmitter yang diproduksi di terminal saraf (postsinaptik).
Secara umum fungsi kelenjar endokrin adalah:
- Membedakan sistem saraf dan sistem reproduksi janin yang sedang berkembang
- Merangsang rangkaian perkembangan
- Peraturan Sistem Reproduksi
- Memelihara lingkungan internal yang optimal
- Melaksanakan respon korektif dan adaptif dalam keadaan darurat
- Mengontrol dan menstimulasi aktivitas kelenjar tubuh
- Merangsang pertumbuhan jaringan jam.
- Mengatur metabolism
Berbagai kelenjar endokrin seperti kelenjar hipotalamus dan kelenjar pituitari
- Kelenjar hipotalamus Kata “hypo” = “bawah” artinya hipotalamus terletak di bawah talamus di otak. Hipotalamus merupakan bagian otak yang terletak di batang otak, lebih tepatnya di diencephalon. Kelenjar ini memiliki banyak fungsi yang mengontrol berbagai aktivitas tubuh (Manurung et al., 2017).
- Kelenjar Pituitari Kelenjar ini disebut juga “penguasa kelenjar” karena kemampuannya dalam mengontrol aktivitas kelenjar endokrin lainnya dengan menghasilkan berbagai jenis hormon yang mengatur aktivitas kelenjar endokrin lainnya (Wahyuningsih dan Kusmiyati, 2017).
Ketika bekerja pada sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme kerja utama:
1. Mengubah permeabilitas saluran (membran) dengan bekerja pada protein saluran yang ada.
2. Bertindak melalui sistem pengirim pesan kedua dan mempengaruhi aktivitas seluler.
3. Aktivasi gen tertentu untuk mensintesis protein baru.
Hormon juga memerlukan reseptor spesifik agar dapat berfungsi. Secara umum reseptor adalah molekul protein dengan struktur tertentu sehingga hanya berikatan dengan hormon/analog dengan struktur hormon tertentu. Reseptor hormon terletak di membran sel/sitoplasma. Dengan cara ini, hormon yang dilepaskan ke dalam darah hanya mempengaruhi sel atau jaringan tertentu yang memiliki reseptor spesifik untuk hormon tersebut.
Reseptor hormon diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan lokasinya:
- Reseptor membran (biasanya untuk protein, hormon, peptida, katekolamin).
- Reseptor sitoplasma (steroid).
- Reseptor nuklir (tiroid dan steroid).
PENUTUP
Kelenjar endokrin dikenal juga sebagai kelenjar penghasil hormon. Kelenjar ini tersebar di berbagai bagian tubuh dan memiliki perannya masing-masing. Sistem endokrin dari awal kelahiran bayi telah menjadi kebutuhan pokok yang pasti dimiliki setiap manusia agar dapat bertahan terhadap tantangan kehidupan. Kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar reproduksi mempunyai fungsi amat sangat penting dalam sistem endokrin. Sistem endokrin merupakan sistem yang sangat penting bagi tubuh. Secara umum, kelenjar endokrin bertindak dalam mengontrol aktivitas setiap kelenjar dalam tubuh, mengatur metabolisme tubuh, dan memelihara bagian dalam tubuh agar seimbang dan homeostatis.
DAFTAR PUSTAKA
Manurung, N., Manurung, R., & Bolon, C.M.T. (2017). Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Yogyakarta: DEEPUBLIS
Selvianti., Widodo A. K.. (2008). Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Paratiroid. Journal of Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, 158- 169.
Wahyuningsih, H. P., & Kusmiati, Y. (2017). Buku Ajar Kebidanan Anatomi Fisiologi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia PPSDM Kes BPPSDM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H