Mohon tunggu...
Anak Lanang
Anak Lanang Mohon Tunggu... -

hanya rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agamamu, Agamaku & Agama-agama Kita

1 Agustus 2012   13:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:21 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, bagaimana agama yang konon diakui sebagai rahmat bagi seluruh alam, dapat diinstitusikan? Bagaimana dapat dilembagakan?

Namun, kenyataan di lapangan, ground facts, membenarkan bahwa setiap agama telah diinstitusikan, dilembagakan…… Apa iya? Jika memang demikian, bagaimana dengan Firman Allah bahwa Agama adalah Rahmat bagi Seluruh Alam? Apa iya, Rahmat Allah dapat diinstitusikan?

Saya tidak tahu.
Yang jelas, pelembagaan semacam itu telah menyusahkan banyak orang. Memecah-belah umat, memicu pertikaian, pertengkaran, bahkan perang atas nama agama.

Jangan-jangan, dalam kegagapanku aku berpikir, jangan-jangan yang mereka anggap agama dan dilembagakan itu bukan agama….. ini memang pemikiranku yang sangat bodoh dan tidak ilmiah….. Jangan-jangan yang mereka lembagakan dan institusikan itu hanyalah “ego” mereka, kesombongan mereka, keakuan mereka yang merasa sudah tahu segala sesuatu tentang agama.

“Manusia yang masih merupakan konsep, masih harus berjuang untuk menjadi final,” kata seorang teman, “malah berusaha untuk menciptakan konsep tentang Tuhan.” Inilah kesia-siaan kita. Inilah kekacauan pikiran kita.

Lembaga-lembaga dan institusi-institusi kita hanya menyandang nama agama. Identitas agama digunakan oleh pengusaha dan pedagang bagi usaha mereka, warung mereka. Digunakan oleh para politisi sebagai asas partai mereka. Bahkan pembela para penjahat pun menggunakannya secara bebas. Tidak ada yang menegur mereka? Kenapa? Karena, kita semua melakukan kesalahan yang sama. Kita semua, sama-sama gila!

Agama adalah Rahmat bagi seluruh Alam.
Alas, sayang, kita belum beragama…. Kita belum merasakan Rahmat-Nya….. Turunnya Hujan Berkah tidak memberi manfaat apa-apa kepada kita, karena kita berdiri tegak seperti gunung, bukit. Kita tetap gundul.

“Jadilah Lembah,” kata Lao Tze, “rendahkan dirimu, dan kau akan menjadi subur….. Air hujan akan menggenang, kau dapat menampungnya!” Kemudian, agama pun betul-betul menjadi Rahmat bagi Alam Semesta.

Agama manapun,
Agamamu dan Agamaku, Agama-Agama kita….. Agama yang merupakan jalan, dan setiap jalan menuju tujuan yang satu dan sama – Allah! Kau menyebutnya Allah, ada yang menyebutnya Bapa di Surga, Hyang Widhi, Tao, Buddha, Satnaam, Ahura Mazda, Gusti – apa saja – Ia Satu dan Sama.

Banyak Jalan, Satu Tujuan.
Namun, jangan pula berhenti di pinggir jalan sembari mengagung-agungkan semua jalan. Pilihlah salah satu diantaranya, dan mulailah berjalan…… Saat itu, Agama sungguh menjadi Rahmat bagimu. Bagiku. Bagi kita semua!

- Sebuah Renungan Spiritual, Bukan Tulisan Ilmiah -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun