[caption caption="Karya pribadi"][/caption]
Hai Gie…..
Ingatkah kamu ini tanggal berapa ?
Ya, tepat hari ini engkau pergi menuju surga Gie,
Tepat tanggal 16 Agustus 1965 kau telah melepaskan nyawa
Gunung Semeru telah menjadi saksi bisu tentang kepergianmu
Bersama sabahatmu yang engkau sayangi itu Gie
Gie…..
Keinginanmu untuk mati muda telah terpenuhi
Walaupun aku tak tahu apa maksudmu ini
Di buku catatanmu kau mengatakan “Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”
Tapi aku tetap tak tahu maksudmu itu, Apakah engkau telah jenuh hidup di negeri yang dikuasai para tirani ?
Aku tak tahu Gie, sungguh aku tak tahu….
Gie…..
Aku ingat juga dalam catatanmu bahwa kau naik Semeru untuk merayakan hari ulang tahunmu
Tapi Tuhan tenyata lebih sayang engkau Gie
Tepat 1 hari sebelum hari ulang tahunmu, nyawamu ternyata telah pergi menuju surga
Dan engkaupun akhirnya mati muda, sepertinya kau tak mau hidup berlama-lama dalam gejolak politik yang kau anggap kotor ini Gie
Gie…..
Apakah kau tahu kini tulisan-tulisanmu serta wajahmu telah dikenang banyak orang ?
Apakah kau tahu catatan dalam buku harianmu kini menjadi buku bahkan menjadi film ?
Namamu dikenang dalam sejarah Gie, apakah engkau takjub tentang itu ?
Apakah engkau tahu Gie ? Memang nyawamu dan jiwamu telah hilang,
Tapi apakah engkau tahu bahwa perjuanganmu itu masih terkenang ?
Gie, perjuanganmu tak kan pernah mati dan hilang ditelan bumi
Gie…..
Apakah kau tahu bahwa sampai hari ini beberapa guru masih menjadi dewa dan murid masih menjadi kerbau ?
Apakah engkau tahu Gie bahwa masih banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa tapi merintih kesakitan bila ditekan ?
Keinginanmu belum tercapai sepenuhnya sampai saat ini Gie
Tapi kau harus bangga, masih banyak orang yang peduli untuk meneruskan perjuanganmu itu. Perjuanganmu akan selalu tertanam dalam jiwa dan dalam hati penerusmu Gie
Gie…..
Bagaimana kabarmu ?
Aku harap engkau telah sampai di Surga Gie
Jujur, aku ingin sekali bertemu denganmu dan aku rindu
Semoga kelak nanti kita bisa bertemu dan bercanda tawa
Gie…..
16 Desember 2015,
*Tulisan ini didedikasikan untuk mengenang kepergian Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa yang meninggal di Gunung Semeru tanggal 16 Desember 1969 dan menyambut hari lahirnya yang jatuh pada tanggal 17 Desember esok. Untuk yang ingin mengenal lebih dekat siapa itu Soe Hok Gie, bisa mampir sejenak di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H