Mohon tunggu...
Bagus K. Anand
Bagus K. Anand Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa, penikmat kopi, perokok pasif, pecinta reggae, penghobi ngartun, pecinta damai. bagus.k.anand@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Kabar Gie?

16 Desember 2015   17:23 Diperbarui: 16 Desember 2015   17:41 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Karya pribadi"][/caption]

Hai Gie…..

Ingatkah kamu ini tanggal berapa ?

Ya, tepat hari ini engkau pergi menuju surga Gie,

Tepat tanggal 16 Agustus 1965 kau telah melepaskan nyawa

Gunung Semeru telah menjadi saksi bisu tentang kepergianmu

Bersama sabahatmu yang engkau sayangi itu Gie

 

Gie…..

Keinginanmu untuk mati muda telah terpenuhi

Walaupun aku tak tahu apa maksudmu ini

Di buku catatanmu kau mengatakan “Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”

Tapi aku tetap tak tahu maksudmu itu, Apakah engkau telah jenuh hidup di negeri yang dikuasai para tirani ?

Aku tak tahu Gie, sungguh aku tak tahu….

 

Gie…..

Aku ingat juga dalam catatanmu bahwa kau naik Semeru untuk merayakan hari ulang tahunmu

Tapi Tuhan tenyata lebih sayang engkau Gie

Tepat 1 hari sebelum hari ulang tahunmu, nyawamu ternyata telah pergi menuju surga

Dan engkaupun akhirnya mati muda, sepertinya kau tak mau hidup berlama-lama dalam gejolak politik yang kau anggap kotor ini Gie

 

Gie…..

Apakah kau tahu kini tulisan-tulisanmu serta wajahmu telah dikenang banyak orang ?

Apakah kau tahu catatan dalam buku harianmu kini menjadi buku bahkan menjadi film ?

Namamu dikenang dalam sejarah Gie, apakah engkau takjub tentang itu ?

Apakah engkau tahu Gie ? Memang nyawamu dan jiwamu telah hilang,

Tapi apakah engkau tahu bahwa perjuanganmu itu masih terkenang ?

Gie, perjuanganmu tak kan pernah mati dan hilang ditelan bumi

 

 

Gie…..

Apakah kau tahu bahwa sampai hari ini beberapa guru masih menjadi dewa dan murid masih menjadi kerbau ?

Apakah engkau tahu Gie bahwa masih banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa tapi merintih kesakitan bila ditekan ?

Keinginanmu belum tercapai sepenuhnya sampai saat ini Gie

Tapi kau harus bangga, masih banyak orang yang peduli untuk meneruskan perjuanganmu itu. Perjuanganmu akan selalu tertanam dalam jiwa dan dalam hati penerusmu Gie

 

Gie…..

Bagaimana kabarmu ?

Aku harap engkau telah sampai di Surga Gie

Jujur, aku ingin sekali bertemu denganmu dan aku rindu

Semoga kelak nanti kita bisa bertemu dan bercanda tawa

Gie…..

 

16 Desember 2015,

 

*Tulisan ini didedikasikan untuk mengenang kepergian Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa yang meninggal di Gunung Semeru tanggal 16 Desember 1969 dan menyambut hari lahirnya yang jatuh pada tanggal 17 Desember esok. Untuk yang ingin mengenal lebih dekat siapa itu Soe Hok Gie, bisa mampir sejenak di sini

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun