Faktor lain IHSG menurun juga disebabkan oleh European Central bank dan Bank Sentral Swiss memangkan suku bunga mereka juga karena hal tersebut, terjadilah capital flow kepada AS sehingga nilai tukar Dolar terapresiasi.
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Capital Outflow juga terjadi karena adanya sentiment investor asing yang negatif terhadap keijakan pemerintah tentang PPN 12% pada tahun 2025 sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG. Tak hanya investor asing, pasar dalam negeri pun dihadapkan dengan masalah yang sama sehingga dari perspektif sperusahaan ini akan berdampak pada beberapa kenaikan operasional secara general.
Melihat dampak yang terjadi karena adanya kekecewaan secara general yang mengakibatkan market memerah, untuk saat ini para investor melakukan beberapa strategi yang efektif untuk sementara waktu seperti trading dalam jangka pendek-menengah, karena timeframe jangka pendek masih memberikan beberapa keuntungan yang sedikit.
Dalam trading jangka pendek-sedang ini biasanya para stakeholder akan memilih timeframe antara 15 Minutes hingga 1 Hour untuk jangka pendek dan 1 Hour hingga 1 Day untuk jangka menengah.
Solusi kedua yang dapat dilakukan namun beresiko adalah bertahan pada market yang kita punya. Saham yang kita miliki akan naik dengan sendirinya ketika keadaan sudah membaik, bahkan akan memberikan ekspektasi keuntungan baru.
Solusi ketiga akan sangat memerlukan literasi keuangan yang tinggi yaitu dengan membeli saham-saham yang naik pada saat tekanan terjadi, total ada 94 saham yang naik dan memberikan keuntungan yang terbebas dari resiko. Pada Solusi ketiga ini biasanya kamu telah memahami keadaan saham dari data empiris dan kinerjanya sehingga adanya rasa keyakinan yang tinggi pada saat membeli saham ini kedepannya.
Solusi terakhir dapat dilakukan adalah menyimpan uang di bank dalam bentuk Deposito. Suku bunga 4,25% - 4,50% masih tergolong cukup besar jika kalian menerma sedikit penghasilan uang melalui suku bunga. Pada deposito biasanya orang – orang akan menerima lebih dari apa yang mereka simpan sebelumnya dan akan terus bertambah seiring waktu selama suku bunga berapa di angka yang diinginkan.
Dari apa yang terjadi pada tanggal 18/12/2024 lalu dapat disimpulkan bahwa FOMC The FED mengindikasikan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga per tahun sebanyak 2 kali atau setara 50 Bps saja yang dimana hal ini membuat beberapa sentiment pasar kecewa terhadap proyeksi yang telah mereka gambarkan untuk masa jabatan Trump bahwa setiap investasi akan naik karena hasil kerja Trump terhadap ekonomi AS yang semakin membaik pada masa jabatannya di periode pertama.
Turunnya IHSG secara general karena adalanya faktor eksternal seperti FOMC dan Proyeksi yang gagal namun juga ada faktor internal karena nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS. Sehingga IHSG menurun sebanyak 1,8% dari posisi tertingginya.
#UangKita untuk Masa Depan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H