Perubahan salinitas juga berdampak pada jaringan makanan laut. Plankton, yang merupakan dasar dari rantai makanan laut, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, termasuk salinitas. Penurunan atau peningkatan salinitas dapat mempengaruhi distribusi dan kelimpahan plankton, yang pada gilirannya berdampak pada populasi ikan dan predator lainnya di lautan. Dengan kata lain, perubahan kecil dalam salinitas dapat menyebabkan efek berantai yang mempengaruhi seluruh ekosistem laut.
Pengaruh Garam Terhadap Siklus Hidrologi Global
Siklus hidrologi, yaitu pergerakan air di bumi melalui penguapan, kondensasi, dan presipitasi, juga dipengaruhi oleh konsentrasi garam di lautan. Ketika air laut menguap, garam tertinggal di belakang, menghasilkan uap air yang bersifat tawar. Uap air ini kemudian berkondensasi menjadi awan dan jatuh kembali ke bumi sebagai hujan atau salju. Proses ini penting dalam menjaga keseimbangan air tawar di daratan.
Namun, salinitas yang tinggi dapat mempengaruhi laju penguapan. Di wilayah dengan tingkat salinitas yang tinggi, seperti Laut Merah atau Danau Garam Besar, penguapan terjadi lebih lambat dibandingkan di wilayah dengan salinitas yang lebih rendah. Selain itu, peningkatan suhu akibat pemanasan global juga dapat mempercepat penguapan di beberapa wilayah, mengakibatkan peningkatan salinitas di perairan tertentu.
Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Garam di Lautan
Kegiatan manusia telah memberikan dampak besar terhadap tingkat salinitas di beberapa wilayah laut dan perairan. Salah satu contoh adalah pembuangan limbah industri dan domestik, yang dapat meningkatkan atau menurunkan salinitas di perairan pesisir. Selain itu, pembangunan bendungan dan pengalihan aliran sungai juga mempengaruhi salinitas di estuari dan daerah pesisir.
Pemanasan global, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, juga mempengaruhi salinitas lautan. Ketika lapisan es mencair di kutub, air tawar yang dilepaskan ke laut mengurangi salinitas di beberapa wilayah. Sebaliknya, di daerah lain seperti Laut Merah dan Teluk Persia, peningkatan suhu menyebabkan peningkatan penguapan, yang meningkatkan salinitas air laut.
Aktivitas desalinasi, atau penghilangan garam dari air laut untuk menghasilkan air tawar, juga berdampak pada lingkungan laut. Pabrik desalinasi sering kali membuang air asin yang sangat pekat (brine) kembali ke laut, yang dapat meningkatkan salinitas lokal dan berdampak negatif pada ekosistem laut di sekitarnya.
Garam dalam Perspektif Teknik Kelautan
Dalam bidang teknik kelautan, pemahaman tentang salinitas dan pengaruhnya pada sifat fisik air laut sangat penting dalam desain, pengoperasian, dan pemeliharaan infrastruktur maritim. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana garam dan salinitas berperan dalam berbagai aspek teknik kelautan:
 1. Desain Struktur Maritim dan Korosi