Mohon tunggu...
Radani EI Center
Radani EI Center Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Committed to bringing POSITIVE IMPACT in individual, family, and organization through training, consulting, and coaching.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Yuk, Sikapi Masa Pubertas Anak dengan Bijak!

9 Juli 2016   21:39 Diperbarui: 9 Juli 2016   22:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu..Setelah masa-masa Sekolah Menengah terlewati, ananda kini sudah berusia 15 tahun dan 2 (dua) tahun ke depan ia akan merayakan ulang tahunnya ke-17. Sebuah masa yang ditunggu tiap remaja dimana mereka (remaja-pen) seolah-olah akan memiliki "dunia sendiri", dan orang tua menjadi sosok asing bahkan kurang diminati sebagai tempat berbagi kehidupan sosial anak-anak remaja. Apakah masa pubertas anak menjadi momen yang menakutkan bagi orang tua? Bagaimana strategi yang tepat agar anak-anak tetap aman di masa pubertas mereka?

Menanggapi masalah ini, Hanny Muchtar Darta, seorang Parenting and Organizational Coach dari Radani EI Center mempunyai trik jitu untuk para orang tua agar masalah pubertas anak dapat disikapi secara bijak. Berikut tipsnya:

1. Komunikasikan awal

Berikan pembelajaran tentang pubertas sejak awal, sampaikan perubahan yang terjadi dari sisi fisik, emosi dan juga kognitif. Semua perubahan adalah bagian dari proses tumbuh kembang dari anak-anak menuju remaja dan dewasa muda. Segalanya berubah. Yang tidak berubah adalah perasaan cinta dan kasih sayang dari orang tua kepada anak.

2. Tingkatkan Kemampuan Anda

Kesabaran Anda sebagai orangtua harus ditingkatkan 2-3 x lipat. Karena ketika anak memasuki pubertas, sepertinya ia merasa menjadi orang “asing” bagi Anda. Kelola emosi negatif dan yakinkan diri Anda bahwa keadaan ini hanya sementara dan segalanya akan lebih baik.

3. Berikan Kepercayaan.

Ketika Anda memberikan kepercayaan bahwa anak-anak bisa menjaga diri dengan baik maka merekaakan merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan Anda. Dan sampaikan bahwa Anda adalah pendukung setia mereka.

4. Tetap Konsisten dengan Nilai

Pastikan Anda tetap konsisten dalam nilai-nilai (value) yang Anda ajarkan. Misalnya mengenai pentingnya kejujuran, komunikasi terbuka, saling menghargai, kerjasama dengan baik dan adil. Nilai serta pola asuh positif merupakan imunisasi mental untuk anak-anak.

5. Berikan Pilihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun