Munculnya pihak-pihak yang ingin berbagi ilmu pada TBM Iqro
Dukungan dari Lembaga swasta; donasi hadiah saat kegiatan lomba dll.
Rencana Pengembangan Kertas Berwarna Kedepan
Menanamkan cinta budaya pada anak sejak dini dirasa perlu karena meningkatnya pengaruh budaya asing di negara kita yang berada di tengah-tengah modernitas dan globalisasi. Untuk itu perlu dukungan semua pihak dari pemerintah, organisasi literasi dan budaya, masyarakat, dan orang tua. Agar tujuan dari kegiatan pembudayaan tradisi di masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Demi menunjang keberlangsungan tersebut telah disusun sebua rencana pengembangan Kertas Berwarna kedepannya sebagai berikut :
- Kertas Berwarna dapat diadaptasi oleh lebih banyak kalangan atau lembaga. Sebagai wahana penguatan, maka para relawan yang sudah tergabung di TBM Iqro  diberikan pelatihan yang berkaitan dengan berbagai kegiatan dalam Kertas Berwarna seperti latihan mendongeng. Latihan menari dan workshop kreatifitas lainnya.
- Kertas Berwarna juga dikemas dalam bentuk digital, dengan membuat video yang diunggah melalui Youtube atau website lembaga, sehingga penerima manfaat dari strategi ini lebih
- Butuh dukungan CSR dan pemerintah daerah untuk membantu TBM dalam mewujudkan mimpi disekitar TBM menjadi kampung batik sebagai pusat kegiatan membatik dan pusat kerajinan berbahan limbah kayu agar masyarakat memiliki penghasilan tambahan selain menjadi petani kangkung dan peternak.
- Anak-anak yang sudah pandai menari, mendongeng, puisi, bernyanyi bermain music dan berkreasi diberi wadah agar bisa menampilkan bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Berharap kedepan RRI dan TVRI dapat menfasilitasi anak-anak dalam sebuah program khusus, sehingga anak-anak semakin terasah bakat dan kemampuannya.
- Pengelola berbagi pengalaman dengan TBM di daerah lain, atau pengelola TBM yang berkunjung ke TBM Iqro serta para pegiat literasi lainnya agar program yang sama juga dapat dikembangkan di TBM lain sehingga tujuan pemasyarakatan tradisi dan budaya lokal dapat dijalankan.
- TBM akan dibuat menjadi pusat wisata edukasi dengan mempromosikan usaha kecil menengah atau insudtri rumahan yang menjadi mata pencaharian warga sekitar seperti petani jamur merang, pengolahan tahu, pengolahan kolang-kaling, pengolahan gula aren, peternak sapi, peternak kambing, pertanian kangkung, pertanian jagung, pertanian cabe, pertanian papaya, pertanian kelapa sawit, pengolahan kerupuk, pengolahan keripik pisang, pengolahan keripik singkong dan ragam industri rumahan lainnya.
- Jika program kampung batik dan kreatifitas kayu, serta program wisata edukasi sebagai sarana promosi usaha industry rumahan warga telah berjalan, maka TBM akan menerbitkan 2 buku berbeda sebagai rekam jejak kegiatan pembudayaan tradisi dan kearifan lokalit daerah di mana TBM beroperasi dan dimana masyarakat berdomisili. Tujuan penerbitan buku ini agar dapat memberi motivasi dan inspirasi bagi masyarakat dan pengelola TBM akan potensi tradisi dan budaya di daerahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI