Mohon tunggu...
Rachma wati
Rachma wati Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMP Fastabiqul Khairat

Saya adalah seorang pustakawan dan pegiat literasi yang juga founder TBM Iqro yang berada di pinggiran kota samarinda bernama Lempake. hobi saya menulis dan menebar lebih banyak kebaikan melalui dunia literasi. saya adalah Finalis Pustakawan berprestasi Tahun 2019 oleh Perpustakaan Nasional dan Pengelola TBM Kreatif dan Rekreatif tahun 2021 oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Kertas Berwarna TBM IQRO, Lempake sebagai Penguatan Kebudayaan

29 November 2022   07:30 Diperbarui: 29 November 2022   07:40 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi yang di dalamnya melingkupi kegiatan membaca, berkesenian dan berkreasi diyakini oleh masyarakat maju sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia sebagai masyarakat dunia yang bergerak sangat cepat. 

Sebagian besar para peneliti tanah air menganggap bahwa literasi adalah hak warga negara yang wajib difasilitasi. Karena kesadaran  literasi dapat memberi peluang meningkatnya pembangunan ekonomi dan sosial menuju kesejahteraan hidup masyarakat. Namun pada kenyataannya, tumbuh kembangnya karakter literasi di Lempake, khususnya di daerah Joyo Mulyo belum begitu membahagiakan.

Sekretaris Utama Perpusnas RI ibu Sri Sumekar mengatakan bahwa berdasarkan survei, antusiasme masyarakat Indonesia dalam membaca dan literasi sebenarnya masih cukup tinggi, tapi kenyataan di lapangan justru rendah. 

"Ini karena budaya masyarakat kita masih suka ngobrol dan bermain gadget daripada membaca. Demikian juga akses membaca yang masih sangat minim, Itu yang membuaat fakta minat baca rendah," bebernya. Saat mengikuti seminar dan workshop literasi masyarakat berbasis inklusi sosial yang diselenggarakan di rumah Jabatan Walikota Samarinda.

Mudanews.com dalam lamannya menyatakan bahwa Dengan meningkatkan budaya literasi, kondisi masyarakat akan meningkat sehingga membuka ruang ilmu pengetahuan yang mana saat ini pemecahan problem sosial membutuhkan metode-metode yang efektif. 

Sebagai manusia, tentunya kita sangat membutuhkan tiga aspek tadi; apeksi, kognisi dan psikomotorik. Dengan literasi masyarakat kita akan menjadi lebih kreatif dan produktif. Mengapa?, karena sebagaiamana yang dijelaskan di atas, dengan literasi potensi positif dalam setiap individu akan terselurkan dengan baik.

Jika kita tarik kebelakang, dan melihat negara-negara atau bangsa-bangsa maju zaman dahulu membentuk peradabannya dari dunia literasi hingga sampai saat ini masih kita rasakan peninggalannya. 

Apa saja yang kita kerjakan saat ini baik ilmu pengetahuan, social dan budaya tak lepas dari konstruksi budaya zaman dulu, walau hari ini berbagai macam pengembangannya. Orang-orang pandai zaman dahulu pun masih meninggalkan pengaruhnya hingga saat ini.

Kemudian melihat keadaan saat ini, di tengah derasnya teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan kecakapan literasi untuk mengololanya. 

Contoh kecil misalnya, masuknya budaya K-Pop dan Budaya asing diindonesia serta berita yang mengandung kontroversial harus disikapi dengan analisis tajam sehingga kita dapat bersikap positif dengan masuknya budaya asing serta mengetahui apakah berita tersebut hoaks atau fakta. 

Dalam hal ini kecapakan literasi sangatlah dubutuhkan guna memecahkan bagaimana pengelolaan pertumbuhan modernitas dan globalisasi yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun