Mohon tunggu...
Rachmat Hidayat
Rachmat Hidayat Mohon Tunggu... Sejarawan - Budayawan Betawi

a father, batavia, IVLP Alumni 2016, K1C94111, rachmatkmg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ditugaskan di Pulau, Kalian Takkan Kuat!

10 Juli 2018   10:54 Diperbarui: 10 Juli 2018   10:52 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya itu, pengorbanan pun belum berakhir, bau minyak kayu putih menyerebak di sekitar kabin kapal. Akhirnya dengan susah payah kapal dapat mendarat di Dermaga Pulau Karya. Jam menunjukkan pukul 9.30. Bila di jam yang sama rekan-rekan kami di balaikota mungkin sudah kembali ke rumah masing-masing setelah apel, justru kami baru akan memulai apel.

Cuaca dan ombak yang tak bersahabat
Cuaca dan ombak yang tak bersahabat
Asal kalian tahu, bila rekan-rekan kami yang kantornya di darat sudah bercengkrama dengan anak dan istri di rumah, justru disaat yang sama kami masih bertanya-tanya apakah kapal yang kami tumpangi bisa membawa kami kembali ke daratan. Ya, ada perasaan masygul dihati mengingat cuaca masih buruk. Angin bertiup dengan kencang. Ombak masih tinggi. Apes-apesnya, kami harus siap untuk menungu lebih lama, bahkan bisa jadi kami harus bermalam di pulau menuggu cuaca reda.

Bagi kalian yang bekerja di darat, banyaklah bersyukur, nasib kalian sungguh bagus. Bekerja di pulau sungguh berat. Biarlah kami yang menanggung semuanya, kalian takkan kuat. 

Bila kalian saat pergi dan pulang dapat bercengkrama di dalam mobil, di bus, atau di kereta commuter, dengan teman seperjalanan, maka kami yang bekerja di pulau justru sedang berdoa memohon keselamatan agar kapal dapat berlayar dengan aman dan tidak karam. 

Jika kalian sehat-sehat saja saat pergi kerja, tidak dengan kami. Kami, saat pergi sehat, pulang (kerja) bisa tiba-tiba masuk angin. Esoknya, badan penuh dengan bekas kerokan. Begitulah adanya. 

Kami, seperti kata Pak Bupati dalam apel pagi itu, adalah pegawai-pegawai potensial yang hebat-hebat. Tak banyak pegawai yang diberi kesempatan bekerja di pulau. Hanya pegawai-pegawai terpilihlah yang ditunjuk untuk mengabdi di pulau terdepan milik Pemprov DKI Jakarta. Dan kami adalah pegawai yang terpilih itu..

in action
in action

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun