"Hayuk, Yah.. masak kalah sama anak-anaknya. Itu bapak yang dipojok itu juga lagi belajar renang," ujar istri memotivasiku.
Namun, lantaran trauma ini masih saja membekas, aku tak melayani ajakan istri.
"Masak udah tua belajar renang, malu ah, Bun," kilahku.
Aku tahu tak ada kamus terlambat untuk belajar. Namun aku sudah patah semangat untuk belajar renang. "Meskipun aku tak bisa renang, toh anak-anakku jago renang. Biarlah aku hanya berenang mengunakan pelampung, yang penting ngambang di air," batinku. Hehe..
Kini sumpah-ku telah terwujud menjadikan anak-anakku bisa berenang. Mereka sangat senang bila kami berlibur. Berlibur bagi mereka adalah menginap di hotel. Dan nginap di hotel adalah berenang. Kebahagian yang sederhana. So, Anda mau bisa berenang? Baiknya, belajarlah selagi kecil. Jika tak sempat, belajarlah saat masih remaja. Atau, kalaupun tak bisa, belajarlah selagi masih ada umur. Kalau aku? Cukuplah aku yang jadi tumbal di keluarga, hehe..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H