Mohon tunggu...
Seputar Film
Seputar Film Mohon Tunggu... Freelancer - FILMAKER DAN REVIEW FILM

MEMBAHAS SEPUTAR FILM

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Pretty Boys" Karya Tompi

22 September 2019   21:31 Diperbarui: 22 September 2019   21:44 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Danila Riyadi dan Roy Marten Sukses Membuat Decak Kagum

(Youtube/Prettyboys Pictures) 
(Youtube/Prettyboys Pictures) 

Danila Riyadi berusaha mengimbangi kelakuan teramat konyol dari Desta dan Vincent. Ia dibilang sangat berhasil. Saat memerankan karakter Genit dan lucu. Diimbangi dengan cameo-cameo seperti Tora Sudiro, Dwi Sasono dan masih banyak lagi yang tak akan berhenti membuat kamu tertawa di sepanjang film.

(Youtube/Prettyboys Pictures) 
(Youtube/Prettyboys Pictures) 

Selain Danila, Roy Marten juga berhasil memerankan tokoh Ayah dari Anugrah, Tokoh yang di perankan bisa merasuk kedalam diri Roy Marten sehingga bisa membuat penonton merasa merinding

Pengemasan Jalan Cerita yang Rapi dan Komedi ala "Tonight Show"

(Youtube/Prettyboys Pictures)
(Youtube/Prettyboys Pictures)

Premis film Pretty Boys sangat sederhana untuk diikuti. Mungkin itu tujuannya, membuat penonton menikmatinya tanpa harus berpikir keras. Namun, tetap saja, karena kemasan komedi dari pemeran utamanya film ini jadi lucu dan kena ke penonton.

Imam Darto  patut di beri tepuk tangan selama 5 menit yang jadi penulis naskah yang bisa mengemas sebuah cerita yang rapi diselingi adegan adegan komedi dan tidak lupa pula bagaimana kemampuan Desta dan Vincent dalam mengolah komedi ala ala Tonight Show yang di sajikan di layar lebar. 

Naskah film ini ditatap dengan rapi, tanpa alur yang meloncat-loncat.

Yang temen temen bisa rasakan saat menonton film Pretty Boys adalah rasa bahagia karena sudah mendapatkan hiburan komedi dari film Pretty Boys serta dapat ilmu baru mengenai betapa kejamnya dunia pertelvisian di Indonesia dari sisi  Bos TV sangat mengejar rating tanpa memikirkan talentnya suka atau tidak suka dalam melakukan pekerjaan yang mungkin membuat mereka tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun