Film Pretty Boys Saya Rate 8/10
*SPOILER CONTENT*
Hidup untuk menggapai sebuah keinginan memang tidaklah mudah. Anugerah (Vincent) dan Rahmat (Desta) adalah saksinya. Bemrodal nekat, dari kampung yang tak jauh dari Jakarta, keduanya datang ke Ibukota. Mencari ketenaran, sekaligus pundi-pundi uang.
Masuk tv! Hal ini yang paling penting bagi Anugerah dan Rahmat. Tak peduli apa pekerjaan yang harus dijalani. Keduanya hanya perlu masuk tv. Perkenalan dengan produser, tim kreatif, manajer dan wanita mulai merasuk ke kehidupan mereka.
Lighting dan Angle Kamera yang Menawan
Pemeran utama di film Pretty Boys ini adalah Desta dan Vincent. Temen temen semua juga sudah akrab dengan style atau gaya candaan-candaan mereka.
Banyak yang bilang garing, Â tapi dari candaan yang garing bisa menimbulkan gelak tawa. Mereka melakukan sesuatu yang bisa dibilang menggelitik sehingga membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Film Pretty Boys bisa dibilang mempunyai banyak keunggulan lain dari sekadar cerita dan sajian komedi. Yang patut diberikan apresiasi selain cerita dan sajian komedi adalah Tata Lighting yang sangat menawan Tompi sebagai sutradara tahu betul bagaimana bisa menampilkan sebuah film komedi dengan sentuhan kemasan cahaya dan komposisi angle kamera yang sangat menarik. Temen temen pasti sudah tau Tompi selain menjadi dokter ia juga sebagai fotografer.
Beberapa nama yang bekerjasama dengan Tompi pun sangat tahu betul apa yang ingin ditampilkan secara visual. Sisanya, warna-warna yang kemudian dikombinasikan menjadi cahaya dan komposisi menjadikan film Pretty Boys dikemas dengan visual yang sangat menawan.
Danila Riyadi dan Roy Marten Sukses Membuat Decak Kagum
Danila Riyadi berusaha mengimbangi kelakuan teramat konyol dari Desta dan Vincent. Ia dibilang sangat berhasil. Saat memerankan karakter Genit dan lucu. Diimbangi dengan cameo-cameo seperti Tora Sudiro, Dwi Sasono dan masih banyak lagi yang tak akan berhenti membuat kamu tertawa di sepanjang film.
Selain Danila, Roy Marten juga berhasil memerankan tokoh Ayah dari Anugrah, Tokoh yang di perankan bisa merasuk kedalam diri Roy Marten sehingga bisa membuat penonton merasa merinding
Pengemasan Jalan Cerita yang Rapi dan Komedi ala "Tonight Show"
Premis film Pretty Boys sangat sederhana untuk diikuti. Mungkin itu tujuannya, membuat penonton menikmatinya tanpa harus berpikir keras. Namun, tetap saja, karena kemasan komedi dari pemeran utamanya film ini jadi lucu dan kena ke penonton.
Imam Darto  patut di beri tepuk tangan selama 5 menit yang jadi penulis naskah yang bisa mengemas sebuah cerita yang rapi diselingi adegan adegan komedi dan tidak lupa pula bagaimana kemampuan Desta dan Vincent dalam mengolah komedi ala ala Tonight Show yang di sajikan di layar lebar.Â
Naskah film ini ditatap dengan rapi, tanpa alur yang meloncat-loncat.
Yang temen temen bisa rasakan saat menonton film Pretty Boys adalah rasa bahagia karena sudah mendapatkan hiburan komedi dari film Pretty Boys serta dapat ilmu baru mengenai betapa kejamnya dunia pertelvisian di Indonesia dari sisi  Bos TV sangat mengejar rating tanpa memikirkan talentnya suka atau tidak suka dalam melakukan pekerjaan yang mungkin membuat mereka tidak nyaman.
Cukup Sekian Untuk Review Kali Ini Jika Temen Temen Punya Rekomendasi Film Apa Selanjutnya Untuk Di Review, Silahkan Tulis Di Kolom Komentar Bawah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI