Mohon tunggu...
Rachmat Azhari
Rachmat Azhari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agenda Suara Merdeka di Balik Selebaran Gelap EKTP

8 Mei 2018   22:22 Diperbarui: 8 Mei 2018   23:01 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penegasan serangan pada debat kedua ini seperti memberi jawaban pada publik tentang siapa otak selebaran gelap itu. Lebih-lebih, SS dan parpol pengusungnya tidak pernah membantah bahwa pihaknya yang memproduksi selebaran.

Sampai sini kemudian terjawablah semuanya. Kenapa SM membiarkan produknya digunakan untuk black campaign? Karena memang SM sekubu dengan SS. Karena sudah bukan rahasia lagi bahwa putera mahkota SM adalah sahabat dekat Wagub DKI Sandi Uno yang kini bolak-balik turun kampanye untuk SS di Jateng. Bahkan konon si Gun, penguasa redaksi SM beberapa kali terlihat menjemput SS di bandara A Yani Semarang.

CEO SM yang notabene Ketua Kadin Jateng itu juga terlihat hangat dengan SS. Bahkan membuat acara "Kadin Jateng Business Sharing Lebih Dekat Dengan Sudirman Said dan Ida Fauziah" pada 17 April 2018. Betul, hanya tiga hari sebelum penyebar selebaran tertangkap di Pati.

Pada acara itu, CEO SM sempat tertangkap media melontarkan kalimat "Jateng tak membutuhkan gubernur galak yang suka marah-marah". Kalimat ini jelas menunjuk pada Ganjar yang dikenal galak pada beberapa kali sidak pungli baik di Jembatan Timbang maupun Samsat.

Memang, Kadin Jateng kemudian membuat acara yang sama untuk Ganjar dan pasangannya Taj Yasin. Tapi acara itu dilangsungkan pada 4 Mei 2018, jauh sekali jaraknya dengan acaranya SS-Ida. Bahkan, sejatinya pengaggas acara itu bukanlah dari Kadin. Melainkan karena Hendrar Prihadi (Ketua DPC PDIP Kota Semarang). Hendrar yang kebetulan kenal dengan CEO SM itu mendesak Kadin bersikap adil dan tidak berat sebelah. Akhirnya digelarlah acara di Hotel Crown itu.

Terkonfirmasinya keberpihakan SM ke SS sekaligus menjawab mengapa berulang kali media ini memuat berita yang menyudutkan Ganjar dengan judul besar-besar. Selain berita Nazar menuding Ganjar terima suap yang dimuat pada 20 Februari 2018, SM juga memuat berita "Setnov Bersikukuh Ganjar Terima Jatah" pada 9 februari 2018. Sebelumnya, ada juga berita 19 Desember 2017 berjudul "Setnov Bongkar Peran Ganjar"

Oke, media memang punya alibi bernama agenda setting. Setiap media bebas menentukan agenda setting-nya sendiri-sendiri. Dan agenda SM sekarang adalah berpihak pada SS untuk menjatuhkan Ganjar dan berharap sang petahana kalah di Pilgub Jateng.

Tapi bagaimana hasilnya, kita tunggu saja 27 Juni nanti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun