Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mari Kenal Lebih Dekat dengan Profesi "Social Media Specialist" di Dunia Kerja

11 Oktober 2022   20:15 Diperbarui: 12 Oktober 2022   10:22 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi social media specialist (Sumber gambar: Shutterstock via Kompas.com)

Seiring perkembangan zaman di mana sekarang ini kita dihadapkan dengan era digitalisasi yang menuntut kita untuk mahir dalam menggunakan teknologi dan sosial media. 

Bukan tanpa alasan kita harus mahir menggunakan teknologi dan sosial media, pasalnya seluruh aktivitas kehidupan manusia saat ini erat kaitannya dengan sosial media.

Kita bisa melihat dalam aktivitas jual beli masyarakat di era saat ini, mereka menggunakan sosial media sebagai bahan promosi terhadap produk yang akan dijual kepada masyarakat luas. 

Menjamurnya berbagai market place tempat berjualan secara daring, tak dapat dipungkiri sangat memudahkan pekerjaan masyarakat saat ini. 

Kalau dulu, kita ingin membeli baju mungkin harus datang langsung ke pusat perbelanjaan (Mall), saat ini cukup dengan menggunakan gadget (smartphone) dalam genggaman kita.

Sosial media saat ini pun beragam, kalau dahulu kita mengenal Friendster dan Facebook sebagai wadah untuk menambah teman/relasi, tak ketinggalan Twitter sebagai sosial media yang sempat booming di era 2010-an, Twitter dikenal sebagai sosial media untuk menuliskan unek-unek atau curahan hati yang tengah dialami, lalu tak berapa lama hadir sosial media yang bernama Path sebagai tempat menuliskan kegiatan apa yang tengah kita alami hari ini, atau kita tengah menonton film apa, atau kita saat ini tengah berada di mana, ataupun kita saat ini sedang mendengarkan lagu apa. 

Semua bisa kita curahkan dengan menuliskannya di Path yang memungkinkan juga bagi teman kita yang mem-follow akun Path kita untuk memberikan tanda "Love", "Sad", dan sebagainya.  

Serta Youtube yang sudah lebih dulu ada sebagai sosial media untuk mengupload video berupa video singkat ataupun video panjang yang juga menjadi wadah bagi seseorang yang ingin "Viral" di dunia maya. 

Masih ingatkah kita dengan sosok Norman Kamaru yang viral di Youtube dengan dia berjoget dan Lip Sync lagu "Chaiya Chaiya" yang dipopulerkan oleh Shah Rukh Khan. Serta dua remaja wanita yang benama Sinta Jojo yang juga viral di Youtube karena mereka berdua Lip Sync dan berjoget lagu dangdut berjudul "Keong Racun."

Kemudian saat ini hadir Instagram sebagai media aktualiasi diri atau sebagai visual diary bagi orang-orang yang gemar mengabadikan momen melalui foto atau video. 

Selain itu, tak ketinggalan saat ini pula hadir pula Tiktok yang meramaikan khasanah dunia sosial yang memungkinkan para penggunanya untuk upload video/konten berupa video edukatif, informatif, atau hanya sekadar lucu-lucuan dan seru-seruan.

Itulah sebabnya, profesi Social Media Specialist kini tengah hadir di dunia kerja. Bisa dilihat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini membutuhkan SDM Social Media Specialist agar produk dari perusahaan tersebut bisa lebih luas di kenal oleh masyarakat.

Sedikit bercerita, saya pun berprofesi sebagai Social Media Specialist di perusahaan saya sebelumnya. Empat tahun menjalani profesi sebagai Social Media Specialist pastinya ada rasa suka dan dukanya. 

Sewaktu ketika, tak sengaja saya membaca postingan di linkedin saya, yang berjudul "Beneran Mau Jadi Social Media Specialist?" yang ditulis oleh yang ditulis oleh Risantia Adhiatma. 

Postingan tersebut saya share kembali di linimasa Linkedin saya. Dalam tulisannya ini, dibedah sebenarnya jobdesc sebenarnya dari Social Media Specialist itu apa sajakah?

Yang perlu diketahui secara garis besar dari profesi Social Media Specialist ini sebenarnya ad 3 poin penting yaitu:

  • Beban Kerja
  • Tim dan alur kerja
  • KPI (Key Performance Indikator)

Social Media Specialist memang masuk ke dalam divisi Marketing, karena dia melakukan aktivitas promosi dan pemasaran lewat Sosial Media. Tapi, jangan sampai semua beban kerja marketing dilimpahkan ke satu orang Social Media Specialist, karena idealnya Social Media Specialist bekerja dalam satu tim dan tidak sendiri.

Pada kenyataan nya Job Description yang dilimpahkan oleh perusahaan kepada Social Media Specialist ini mennyangkut:

  • Upload Konten
  • Cari Klien
  • Paham Insight Sosial Media
  • Bisa Desain Grafis dan Edit Video
  • Mengurus Paid Ads
  • Susun Strategi Marketing
  • Jadi Host Live
  • Admin Sosial Media
  • Copywriting
  • Bikin Konten
  • CRM

Itulah salah kaprah yang kerap kali terjadi pada profesi Social Media Specialist di perusahaan-perusahaan di Indonesia. Tidak semua hal di atas ditangani oleh Social Media Specialist, loh! Seperti: Desain Grafis, Edit Video, Strategi Marketing, Cari Klien, Kerjasama dengan Influencer, dan Paid Ads. 

Beberapa perusahaan menganggap Social Media Specialist sebagai pemeran utama dari aktivitas marketing perusahaan pada kenyataannya tidak demikian loh!

Karena sejatinya dan idealnya Social Media Specialist adalah orang yang menbuat konten dan perencanaan konten untuk bahan promosi di media sosial sepaket dengan copywriting dan caption apa yang akan dibuat untuk menarik minat para customer.

Dalam tulisannya Risantia Adhiatma yang saya baca,bagi para pencari kerja untuk berkarier menjadi Social Media Specialist, penting ini untuk memastikan beban kerja yang akan ditanggung sebagai Social Media Specialist, ada berapa orang dalam 1 tim, apa saja KPI nya. Apabila semua aktivitas marketing yang saya tulis di atas, dipegang oleh kamu sendiri lebih baik pikirkan lagi untuk mengambil tawaran kerja tersebut, jangan sampai menyesal di kemudian hari. 

Bagi kamu yang saat ini juga tengah bekerja menjadi Social Media Specialist dan juga sudah menghandle seluruh aktivitas marketing yang saya sebutkan di atas, ada baiknya negosiasi dengan tim Human Resource untuk merekrut lagi tenaga yang akan membantu bisa berupa karyawan Full time Freelance, atau Internship.

Bekerja sebagai Social Media Specialist itu seru, karena setiap harinya kita akan dituntut untuk melihat referensi konten-konten yang tengah trending ataupun viral. 

Bekerja sebagai Social Media Specialist itu akan merasa bahagia apabila ide konten yang kita eksekusi dan posting disukai oleh followers di Instagram dan Tiktok.

So, buat kamu yang ingin berkarier sebagai Social Media Specialist silakan ambil kesempatan ini, karena saat ini Social Media Specialist banyak dibutuhkan di perusahaan. Perkaya akan ilmu-ilmu terkait marketing, digital marketing, dan sosial media. Suka tidak suka, mau tidak mau sekarang ini kita hidup di era digital. Semangat belajar ya! (DEW)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun