Memulai Kalimat Pertama dalam Tulisan
Saya percaya, membuat tulisan yang bisa diterima di hati para pembaca, awalnya dimulai dari kalimat pertama yang si penulis akan tuliskan. Pilihlah kalimat yang santai namun bermakna.Â
Contoh, karena saya banyak menulis untuk artikel dan ketika saya diminta untuk menuliskan artikel dengan tema "Penyuluhan Narkoba di SDN X", saya tidak akan memulai dengan kalimat pertama: "Pagi ini di SDN X akan diadakan penyuluhan Narkoba dari Badan Narkotika Nasional", tapi saya akan memulainya dengan kalimat ini: "Narkoba adalah musuh besar bangsa ini, penghancur generasi muda bangsa. Berapa banyak pemuda Indonesia yang tak bisa mengecap indahnya masa depan mereka hanya karena barang haram ini."Â
Tentu beda bukan antara kalimat pembuka yang pertama saya tuliskan dengan kalimat pembuka yang kedua saya tuliskan, lebih meaningfull yang kedua pastinya ya?
Sama seperti novel atau buku fiksi pun sama, pilihlah kalimat pembuka yang membuat pembaca semakin penasaran untuk baca lebih lanjut lagi, lagi, dan lagi.
"So, saran gue buat kalian yang mau nulis, start early with your first sentence. Then, let your soul guide hand. Jangan takut salah. Kita ngga pernah tau cerita seperti apa dan gaya menulis seperti apa yang menarik orang-orang." Tutur Ramadhan Eka Putra
***
Untuk menjadi penulis profesional memang perlu waktu bahkan latihan yang tidak hanya satu atau dua kali.Â
Kuncinya adalah kita mau belajar atau tidak. Menulis adalah sebuah bakat yang Tuhan titipkan bagi sebagian orang, tak semua orang dianugerahkan bakat menulis oleh Tuhan.Â
Nah, bagi yang sudah anugerahkan bakat menulis, mari kita maksimalkan lagi. Tulislah hal yang memberikan dampak positif bagi pembaca.Â
Dampak positif tak hanya dari tulisan berbentuk artikel saja lho, tapi bisa juga dari sebuah novel atau karya fiksi. So. Teruslah berkarya rekan-rekanku sesama penulis! (DEW)