Menurut artikel yang saya baca, selain digunakan sebagai media ekspresi untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, saling memberi ucapan lebaran lewat kartu ternyata berkhasiat baik untuk aktivitas otak. Di mana Dr. Lynda Shaw menjelaskan bahwa menulis pesan secara tradisional dalam sebuah kartu ucapan memiliki manfaat kesehatan. Tulisan tangan membantu otak belajar untuk meningkatkan kemampuan dan motorik halus. Kegiatan tersebut juga mengaktifkan area masif di otak yang terlibat dalam proses berpikir, olah bahasa, dan kerja memori.
Meningkatkan Kreativitas
Sebuah komunitas di Indonesia bernama Card to Post yang dibaca Kartu Pos, didirikan oleh seorang laki-laki bernama Rizki Ramadhan di tahun 2011. Untuk apa komunitas ini didirikan? Menurut sumber yang say abaca, komunitas ini didirikan dengan tujuan untuk penyuka kreasi kartu pos memiliki wadah.
Pada suatu hari, komunitas Card to Post ini menggelar sebuah acara workshop bertema "Kartu Pos Lebaran" di mana dalam acara ini, menurut sumber yang saya baca dari situs Berlima News, ada salah satu peserta workshop bernama Keisha. Dan Keisha ini berujar bahwa dia sangat senang mengkuti acara workshop ini karena dengan mengikuti acara workshop ini, kreativitasnya muncul kembali.
Menggambar, menggunting, menempel, mewarnai, dan menghias kartu yang nantinya akan dikirim ke orang-orang terdekat menjadi sarana yang baik untuk meningkatkan kreativitas anak-anak tersebut. Berita baiknya, membuat kartu ucapan tidak hanya boleh dilakukan oleh anak-anak.
***
Jadi, dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, apakah menigirim kartu ucapan lebaran lewat pos masihkah diminati? Atau sudah tak berarti lagi? Saya sangat menyayangkan apabila budaya mengirim kartu ucapan lebaran sudah terkikis habis diganti dengan budaya mengirim ucapan lebaran lewat broadcast message di Blacberry Messanger maupun Whatsapp. Karena, jika kalian tahu, betapa asyiknya memeriksa kotak pos di depan rumah ketika menunggu pak pos menaruh kartu ucapan lebaran dari teman-teman kita.