Bulan Ramadan kini telah memasuki hari ke-25. Itu artinya, kurang lebih 5 hari lagi, seluruh umat islam di segala penjuru dunia akan merayakan hari kemenangan setelah 1 bulan penuh melaksanakan puasa Ramadan yakni Hari Raya Idul Fitri.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, biasanya seluruh umat muslim sudah banyak yang repot mempersiapkan ini dan itu terkait Idul Fitri. Pusat-pusat perbelanjaan makin ramai, toko-toko kue pun semakin ramai. Apalagi sejak Tunjangan Hari Raya (THR) sudah diberikan oleh pihak kantor, masyarakat semakin antusias berbelanja untuk persiapa Idul Fitri.
Sedikit menengok ke belakang, di era 1990 sampai era 2000-an, tentu kalian masih ingat (kalau yang lahir di rentang waktu tahun segitu pasti ingat) dengan kartu lebaran yang dikirim lewat pos. pada zaman masih duduk di bangku sekolah dasar, di setiap akhir-akhir Ramadan, saya selalu mengecek kotak pos di depan rumah saya, melihat apakah ada kartu lebaran yang dikirim untuk saya. Biasanya, kalau mendapat kartu lebaran lewat pos lebih dari 5 buah, menandakan kita eksis dan punya banyak teman.
Memberi ucapan selamat hari raya Idul Fitri via kartu lebaran, menjadi tradisi di sekitar masyarakat ketika sedang dalam kondisi berjauhan. Dahulu kartu lebaran sangat banyak dicari, produsen sampai kantor pos menyediakan berbagai macam varian kartu lebaran.
Namun, seiring perkembangan di dunia digital dewasa ini, pengiriman ucapan Idul Fitri lewat pos jarang diminati bagi sebagian besar masyarakat. Apa pasal? Pasalnya, Melalui genggaman tangan, alat bernama telepon seluler pintar membuat komunikasi jarak jauh menjadi sangat mudah. Alat pintar itu juga memungkinkan untuk mengirim kartu lebaran dalam bentuk elektronik.
Kemajuan dunia digital inilah yang menjadi pemicu para produsen, terutama pihak kantor pos untuk mencari ide guna menarik minat masyarakat kembali untuk mengirim kartu ucapan lebaran lewat kantor pos.
Dilansir dari situs web Historia, kebiasaan mengirim kartu ucapan sebenranya sudah dikenal sekira 4.000 tahun lalu. Bangsa Mesir mengenal dengan nama "scarabs", batu-batuan berharga berbentuk kumbang. Bangsa Romawi saling bertukar simbol "kesehatan" maupun "kemauan baik", dalam bentuk buah-buahan kering dan madu, maupun lempung bakar
Teringat berita di tahun lalu bahwa Kantor Pos Cabang Temanggung pada akhir Juni 2016, tepat sepekan sebelum Lebaran, misalnya, membagikan 500 lembar kartu secara gratis ke masyarakat yang datang ke Kantor Pos. inilah salah satu cara menarik minat masyarakat kembali untuk tetap mengirim ucapan Idul Fitri lewat pos walau sekarang sudah ada teknologi bernama smartphone.
Namun, apakah kalian tahu sebenarnya banyak terdapat manfaat lho dari saling mengirim ucapan Idul Fitri melalui kartu. Saya akan menuliskan 3 manfaat yang pernah saya baca dalam artikel ini:
- Media Silaturrahim
Dalam suasana menjelang hari raya Idul Fitri di mana antar sesama manusia harus saling maaf memaafkan, mengirim ucapan lebaran lewat kartu ini, sejatinya akan mempererat tali siltaurrahim kita kepada sesama. Teman kita yang dikirimi kartu ucapan Idul Fitri dari kita, akan merasa sangat dihargai dan dianggap keberadaannya. Beda dengan mengirim ucapan lebaran melalui broadcastdi Blackberry Messanger (masih ada yang pakai BBM di sini?) atau melalui broadcast di WhatsApp. Saya adalah orang yang suka dikirimi ucapan Idul Fitri bukan melalui broadcast message di BBM ataupun WA. Karena apa? Karena menurut saya, mengirim ucapan tanpa melalui broadcast/copy paste dari sana sini menunjukkan satu upaya yang tulus untuk bermafaan.Saya lebih senang ketika mendapat ucapan Idul Fitri lewat japri dari teman walaupun kata-katanya hanya seperti ini:
"Dew, minal aidin wal faidzin ya. Maafin kesalahan gue selama ini ke lo ya. Selamat Idul Fitri"Daripada isinya panjang lebar seperti ini, tapi hasil copy paste:
"Terkadang tak sadar mulut ini berucap menyayat hati. Tak sadar raga ini telah melukai ragamu. Tersadar diriku untuk meminta maaf padamu. Dengan tulus cinta dan kelemahan hati, maka mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya. Terimalah permintaan maaf ku ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri." - Baik untuk Aktivitas Otak
Menurut artikel yang saya baca, selain digunakan sebagai media ekspresi untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, saling memberi ucapan lebaran lewat kartu ternyata berkhasiat baik untuk aktivitas otak. Di mana Dr. Lynda Shaw menjelaskan bahwa menulis pesan secara tradisional dalam sebuah kartu ucapan memiliki manfaat kesehatan. Tulisan tangan membantu otak belajar untuk meningkatkan kemampuan dan motorik halus. Kegiatan tersebut juga mengaktifkan area masif di otak yang terlibat dalam proses berpikir, olah bahasa, dan kerja memori.Meningkatkan Kreativitas
Sebuah komunitas di Indonesia bernama Card to Post yang dibaca Kartu Pos, didirikan oleh seorang laki-laki bernama Rizki Ramadhan di tahun 2011. Untuk apa komunitas ini didirikan? Menurut sumber yang say abaca, komunitas ini didirikan dengan tujuan untuk penyuka kreasi kartu pos memiliki wadah.Pada suatu hari, komunitas Card to Post ini menggelar sebuah acara workshop bertema "Kartu Pos Lebaran" di mana dalam acara ini, menurut sumber yang saya baca dari situs Berlima News, ada salah satu peserta workshop bernama Keisha. Dan Keisha ini berujar bahwa dia sangat senang mengkuti acara workshop ini karena dengan mengikuti acara workshop ini, kreativitasnya muncul kembali.
Menggambar, menggunting, menempel, mewarnai, dan menghias kartu yang nantinya akan dikirim ke orang-orang terdekat menjadi sarana yang baik untuk meningkatkan kreativitas anak-anak tersebut. Berita baiknya, membuat kartu ucapan tidak hanya boleh dilakukan oleh anak-anak.
***
Jadi, dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, apakah menigirim kartu ucapan lebaran lewat pos masihkah diminati? Atau sudah tak berarti lagi? Saya sangat menyayangkan apabila budaya mengirim kartu ucapan lebaran sudah terkikis habis diganti dengan budaya mengirim ucapan lebaran lewat broadcast message di Blacberry Messanger maupun Whatsapp. Karena, jika kalian tahu, betapa asyiknya memeriksa kotak pos di depan rumah ketika menunggu pak pos menaruh kartu ucapan lebaran dari teman-teman kita.