Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Lanting Pun Bertransformasi Jadi Camilan Kekinian

7 November 2016   12:46 Diperbarui: 7 November 2016   15:46 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat penyimpanan Cemilanting Snack yang tengah siap untuk dipasarkan ke pembeli | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack

***

Saat ini, Cemilanting Snack memang hanya dipasarkan secara online mengingat fenomena jualan online yang saat ini diberikan wadah seluas-luasnya termasuk kecanggihan media sosial yang makin beragam. Hal itulah yang membuat pemasaran Cemilanting Snack terpusat dari pemasaran secara online saja. Media online membuat para pebisnis bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas di mana pun mereka berada daripada hanya membuka toko secara fisik.

Lanting yang renyah dan gurih memang cocok dimakan oleh segala usia | Sumber: Dokumen pribadi Cemilanting Snack
Lanting yang renyah dan gurih memang cocok dimakan oleh segala usia | Sumber: Dokumen pribadi Cemilanting Snack
Dengan pemasaran yang dilakukan lewat online saja ini, bisa lebih mudah untuk dilakukan riset kecil-kecilan untuk memetakan target market dan segmen masyarakat mana yang paling banyak menyukai produk yang ditawarkan sehingga bisa lebih mudah dilakukan review terhadap berbagai produk yang dipasarkan.

***

Saya pun bertanya, mengapa Ibu Siska, sang owner Cemilanting Snack ini lebih tertarik untuk menjual produk lanting. Mengingat sekarang ini, cemilan yang berbau “kekinian” telah menjamur di Indonesia. Beliau berkata, “Seperti yang di awal tadi, ide awalnya hanya ingin “mendekatkan” kembali cemilan masa kecil yang biasanya hanya didapat pas pulang kampung. Tapi kami sadar kalau hanya berkutat dengan 1 rasa saja segmen customer-nya mungkin terlalu kecil, sedangkan saat ini pengguna media online atau social media mayoritas anak-anak muda di range 17 – 25 tahun yang sangat ngikutin banget apa yang lagi “happening” atau kekinian, jadi kami mencoba naikin kelas lanting ke level yang lebih tinggi dengan memodifikasinya dengan rasa-rasa yang kekinian dengan kemasan yang menarik dan modern. Rasa-rasa yang kami tawarkan beragam dengan nama-nama yang lebih kekinian seperti:

  • Chocolate brownie
  • Smoke beef
  • Spicy Blackpepper
  • Cheezy Breezy
  • Classy garlic

Untuk 3 varian pertama yang saya sebutkan di atas, belum pernah diproduksi di tempat lain, Dan ternyata berhasil sih mbak sejauh ini segmen anak-anak mudanya juga tertarik membeli produk kami” dan kemarin saya pun turut mencoba varian rasa: Smoke Beef, Spicy Blackpepper, dan Cheezy Breezy. Menurut saya rasa dan bumbunya pas tidak berlebihan. Dan cocok juga untuk lidah orang Indonesia pada umumnya.

Tempat penyimpanan Cemilanting Snack yang tengah siap untuk dipasarkan ke pembeli | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Tempat penyimpanan Cemilanting Snack yang tengah siap untuk dipasarkan ke pembeli | Sumber: dokumen pribadi Cemilanting Snack
Tentunya setiap pelaku bisnis di mana pun memiliik harapan untuk bisnis yang tengah dijalani. Sama seperti Ibu Siska ini, ke depannya untuk produk Cemilanting Snack ini adalah, “Tentu Cemilanting ini bisa lebih dikenal luas lagi oleh masyarakat, usahanya juga bisa lebih berkembang lagi dan terakhir mungkin klise dan terlalu muluk-muluk tapi menurut saya itu bisa jd motivasi kami untuk bekerja lebih giat dan terus berinovasi, yaitu Go internasional dan jualan online sangat memungkinkan hal itu. Aamiin,” tutupnya.

Nah, selagi masih muda, marilah berinovasi menciptakan karya nyata yang berguna. Karena seorang pengusaha bukan hanya bermain dari ide tapi juga dari niat dan tekad yang kuat. Karena seorang pengusaha bukan hanya mereka yang punya ide kreatif, tapi juga bermodalkan tekad yang kuat dan semangat serta doa yang tidak pernah putus. (DEW)

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun