Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Sesudah Kesulitan Ada Kemudahan, Belajar dari Atina Assidiq Pendiri Vanilla Hijab

17 Februari 2016   17:30 Diperbarui: 17 Februari 2016   17:40 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar : www.instagram.com/ceritavanilla"][/caption]

Dunia bisnis hijab atau bisnis baju Muslim di Indonesia sekarang-sekarang ini memang sedang ramai digandrungi. Seperti yang kita lihat di sosial media seperti Instagram dan Facebook, anak-anak muda zaman sekarang banyak yang menggeluti bisnis hijab ataupun bisnis baju muslim ini.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin mengulas sosok inspiratif dari seorang entrepreneur muda. Beliau adalah pendiri sekaligus owner dari brand hijab Vanilla Hijab. Kini, Vanilla Hijab adalah brand hijab dan fashion muslim terbesar se-Instagram dengan jumlah follower kurang lebih 371.000

Brand Vanilla Hijab, didirikan oleh seorang wanita bernama Atina Assidiq. Sebelum memulai terjun mendirikan bisnis Vanilla Hijab ini, Atina Assidiq adalah seorang mahasiswa jurusan teknik perminyakan di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, tepatnya di kota Bandung. Namun ditengah perjalanan Atina dalam dunia perkuliahan, pada tahun 2012, beliau sakit berkepanjangan tanpa ada titik cerah menuju kesembuhan. Dan dalam upaya bangkit menuju kesembuhan nya itulah, Atina Assidiq atau yang biasa disapa Atina berpikir untuk memulai sebuah bisnis.

Atina Assidiq termasuk wanita yang beruntung bisa masuk ke perguruan tinggi negeri bergengsi di Indonesia dengan jurusan yang bergengsi pula, yakni Teknik perminyakan. Tetapi Atina memutuskan untuk cuti kuliah di awal tahun 2013 dan saat itu beliau sedang berada di kursi roda dan belum menemukan obat yang pas untuk penyakitnya. Tetapi, karena sang Ibunda khawatir jikalau anaknya depresi karena cuti kuliah, akhirnya ibunya pun memasukan Atina ke kampus tempat kakaknya kuliah. Setelah satu smester berkuliah di kampus kakaknya, di Jakarta. Atina saat itu juga sudah menekuni bisnis Vanilla Hijab, dan saat itu beliau bingung apakah mau kembali ke perguruan tinggi negeri tempat beliau menimba ilmunya dulu atau meneruskan bisnis nya, yakni bisnis Vanilla Hijab.

Atina berkata “Do not give up, sesuilit apapun situasi kamu saat ini, serendah apapun fase kehidupan kamu berada, seberat apapun ujian yang Allah berikan, jangan menyerah. Dan saat satu pintu ditutup, pintu-pintu lain terbuka, tetapi kita mau apa enggak untuk melihat apa yang terbuka dan mencobanya.”

Dan salah satu alasan dari Atina memulai bisnis hijabnya ini adalah, karena ketika beliau dinyatakan mengidap penyakit autoimun dan keluar dari perguruan tinggi negeri tempat beliau menimba ilmu, Atina mengalami gejolak batin yang luar biasa, Atina sedih karena harus meninggalkan kampus beserta jurusan nya yang sangat prestisius itu, Atina takut jikalau meninggalkan perguruan tinggi negeri tempat beliau menimba ilmu, beliau akan susah mendapatkan pekerjaan. Karena jurusan teknik perminyakan adalah jurusan yang sangat menjanjikan dimasa depan.

Tetapi kdari situlah, semangat Atina mulai terpancar, beliau akhirnya tetap terus melanjutkan menenkuni bisnis hijabnya ini. Atina menuturkan, bahwa ketika pertama kali berniat menekuni bisnis hijab, kakaknya hanya tertawa menanggapinya, papa nya pun terkesan cuek saja menanggapi keinginan putrinya itu untuk memulai bisnis hijab.

Tetapi sekarang, Atina berhasil mematahkan semua omongan-omongan negatif orang lain yang meremehkan tentang bisnis hijabnya ini. Atina berhasil membuat brand Vanilla Hijab semakin laris dimata masyarakat. Pembelinya pun semakin banyak, seluruh Indonesia kini mengenal Vanilla Hijab.

Kekuatan antar tim, pemilihan bahan dengan kualitas bagus, harga yang terjangkau, dan strategi promosi yang baik dengan melibatkan fashion blogger muslim ternama di Indonesia nampaknya menjadi kekuatan tersendiri bagi Vanilla Hijab ini.

[caption caption="sumber gambar : www.instagram.com/ceritavanilla"]

[/caption]

Atina Assidiq, adalah sosok inspiratif bagi kaum muda. Atina seakan menjadi role model baru dikalangan remaja muslim. Banyak anak-anak muda yang semakin temotivasi untuk memulai berbisnis. Bayangkan saja, dalam sehari, kerudung atau baju yang Vanilla Hijab jual bisa laku sekitar 1500 buah. Sungguh angka yang fantastis! Dan memang, peraturan untuk membeli barang di Vanilla Hijab ini adalah pembeli hanya boleh order barang berdasarkan hari dan jam yang telah ditentukan. Jadi sistem nya adalah “sehari habis” biasanya seminggu sebelum barang akan di upload, admin Vanilla Hijab sudah memberikan pengumuman lewat instagramnya.

[caption caption="sumber foto : www.instagram.com/ceritavanilla"]

[/caption]

Atina bertutur lagi bahwa : “kalau kamu sedang berada dalam titik terendah dalam hidup, jangan terlalu lama terpuruk dan larut dalam kesedihan, kadang kita jatuh supaya kita belajar.”

[caption caption="Atina & Intan (Pendiri & CEO Vanilla Hijab sumber gambar : www.instagram.com/ceritavanilla)"]

[/caption]

Dan kini, brand Vanilla Hijab semakin dikenal masyarakat, bahkan blogger internasional pun mulai mengenalnya. Dalam menjalankan Vanilla Hijab ini, Atina yang bertindak sebagai pendiri nya juga didampingi oleh kakak kandungnya sendiri yang bernama intan Kusuma Fauzia. Intan begitu ia biasa disapa, menajalankan tugasnya sebagai CEO (Chief Executive Officer).

[caption caption="Sumber gambar : Dokumen Pribadi"]

[/caption]

Semoga tulisan saya dapat menginspirasi bagi para pembaca.

 

Salam Kompasiana.

 

Rachmah Dewi

 

Sumber Referensi : www.instagram.com/ceritavanilla

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun